Tautan-tautan Akses

Pertama Kali dalam 130 Tahun, AS Eksekusi Terpidana Mati Usai Pemilu


Menara penjaga tampak di Penjara Negara San Quentin untuk terpidana mati, di San Quentin, California, 29 Desember 2015. (Foto: Reuters)
Menara penjaga tampak di Penjara Negara San Quentin untuk terpidana mati, di San Quentin, California, 29 Desember 2015. (Foto: Reuters)

Eksekusi terpidana mati kasus pembunuhan, Orlando Hall, di kompleks penjara federal di Indiana pada 19 November, menandai untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu abad hukuman mati federal dilakukan pada bulan-bulan pada sisa masa jabatan presiden AS setelah pemilu.

Namun, ini bukan satu-satunya eksekusi selama minggu-minggu terakhir masa jabatan Presiden Donald Trump. Lima terpidana mati federal lainnya, termasuk satu-satunya perempuan, kini berada di antara terpidana yang akan dihukum mati oleh penjara federal. Mereka dijadwalkan akan dieksekusi dua bulan ke depan. Eksekusi bagi narapidana yang terakhir dijadwalkan hanya lima hari sebelum Trump meninggalkan jabatannya pada 20 Januari.

Menurut Pusat Informasi Hukuman Mati, eksekusi federal pasca-pemilu, terakhir dilakukan pada1889 dalam bulan-bulan terakhir kepresidenan pertama Grover Cleveland. Secara tradisi, presiden yang selesai menjabat, menyerahkan keputusan akhir yang menunggu keputusan tentang eksekusi itu kepada penerusnya.

Jika kelima eksekusi yang dijadwalkan itu dilanjutkan, sebanyak 13 tahanan federal akan dihukum mati dengan suntikan mematikan antara Juli 2020 sampai Januari 2021, yang berakhir sesaat sebelum Presiden terpilih Joe Biden dilantik pada 20 Januari.

Sebagian besar eksekusi di Amerika dilakukan di tingkat negara bagian. Tahun lalu saja, berlangsung 22 eksekusi negara bagian, dibandingkan dengan tiga eksekusi federal dalam 34 tahun sebelumnya. [ps/ft]

XS
SM
MD
LG