Tautan-tautan Akses

Siswa Indonesia dan AS Diskusi tentang Toleransi Lewat Video Chat


Video Chat Galang Toleransi
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:02:06 0:00

Video Chat Galang Toleransi

Perbedaan agama dan budaya sering kali memperparah konflik politik di seluruh dunia. Namun, sebuah yayasan yang dikepalai oleh mantan Perdana Menteri Tony Blair membantu sekolah menengah di berbagai negara menggunakan video chat untuk menjembatani perbedaan ini.

Seorang siswa Amerika, Margaret Gorguissian, berkesempatan mengobrol dengan siswa Indonesia yang bersekolah di SMA Islam Al Azhar 1 di Jakarta tentang kerukunan umat beragama. Ia menjelaskan kepada teman-temannya di Indonesia bahwa di sekolahnya, para siswa berusaha keras agar perbedaan bisa diterima.

Program diskusi siswa antar bangsa ini merupakan prakasa Tony Blair Foundation yang bertujuan memproduksi generasi muda yang toleran terhadap perbedaan agama dan budaya.

“Kami membentuk kondisi yang aman dan kondusif sehingga siswa bisa berterus terang dan mengutarakan apa yang memotivasi mereka,” kata Kristen Looney, koordinator program Tony Blair Foundation.

Diskusi ini dipandu oleh moderator yang membantu peserta di kedua negara untuk saling berbagi, bahkan tentang isu yang sensitif. Beberapa isu sensitif yang sempat mereka diskusikan adalah tentang persepsi orang terhadap perempuan Muslim Amerika yang mengenakan jilbab, ataupun tentang kekerasan akibat perbedaan keyakinan di Indonesia.

Sebulan sekali program video chat ini rutin berdiskusi tentang bagaimana komunitas menyikapi keragaman. Hal-hal yang dibahas mencakup topik yang luas dari hanya sekedar berbagi tentang tradisi keagamaan masing-masing.

Margaret yang bersekolah di SMA West Potomac merasakan manfaat dari program video chat ini. Iamengatakan, “Walaupun tidak secara langsung berbicara tentang agama, saya merasa kami sama-sama paham bahwa kita semua berbeda, dan kami menghormati perbedaan itu.

Sementara bagi Rahma Marsha, seorang siswa Indonesia, lewat program ini ia menyadari bahwa pada intinya semua manusia yang punya persamaan pandangan, dan saling menghormati satu salam lain.

Walaupun tidak menyelesaikan masalah, program video chat ini merupakan awal yang kongkrit dalam membangun toleransi antar umat di dunia.

XS
SM
MD
LG