Tautan-tautan Akses

Sisipkan Gerakan Islamis dan Anti Yahudi, Marvel Disiplinkan Komikus Indonesia


Karya Ardian Syah yang dianggap kontroversial karena menyisipkan beberapa pesan dalam Komik Marvel terbaru “X-Men : Gold #1” (Sumber: Facebook Ardian Syah/Arham Rasyid)
Karya Ardian Syah yang dianggap kontroversial karena menyisipkan beberapa pesan dalam Komik Marvel terbaru “X-Men : Gold #1” (Sumber: Facebook Ardian Syah/Arham Rasyid)

Marvel Comics menyatakan akan mengambil “tindakan disiplin” terhadap Ardian Syah, komikus Indonesia yang secara tersembunyi menyisipkan huruf dan kata-kata Islamis dan anti-Yahudi dalam komik terbaru “X-Men Gold #1”. Hal ini dilakukan setelah sejumlah pencinta komik Marvel menyampaikan keberatan atas beberapa huruf dan kata yang ada di banyak bagian komik, termasuk pada tokoh-tokoh komik itu, yang merujuk pada afiliasi politik tertentu.

Komik Marvel terbaru “X-Men : Gold #1” yang digarap Ardian Syah berdasarkan “Arrow and Legends of Tomorrow” yang ditulis oleh Marc Guggenheim, mulai beredar di pasaran awal pekan ini. Para pencinta komik Marvel segera menyadari adanya beberapa huruf dan kata yang tidak biasa pada tokoh-tokoh komik mereka. Antara lain angka “212”, “51” dan huruf “QS 5:51” di beberapa bagian gedung, spanduk atau tubuh tokoh-tokoh komik terkenal itu.

Angka “212” itu tampaknya merujuk pada demonstrasi 2 Desember 2016 yang oleh sebagian kelompok Islamis diklaim diikuti oleh tujuh juta orang. Demonstrasi ini dilakukan untuk memprotes apa yang mereka sebut sebagai kelambanan sikap pemerintah mengambil tindakan tegas terhadap dugaan penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok, salah satu calon gubernur DKI Jakarta. Sementara angka “51” atau “QS 5:51” merujuk pada ayat Al Qur'an yang menurut penafsiran beberapa tokoh Islamis merupakan larangan bagi warga Muslim memilih pemimpin non-Muslim.

Pilkada di DKI Jakarta antara pasangan Ahok-Djarot dan pesaingnya Anies Baswedan-Sandiaga Uno, yang telah berhasil memenangkan dukungan dari kelompok Islam garis keras, kini berlangsung sangat sengit. Pilkada di DKI Jakarta ini terang-terangan menunjukkan pertarungan antara kelompok pluralisme dan Islam fundamentalis, yang beberapa tahun belakangan mulai meningkat pesat.

Segera setelah muncul protes dari para pencinta komik Marvel, Ardian Syah menulis di akun Facebooknya agar para pencinta komik itu tidak percaya begitu saja apa yang ada di media sosial.

Namun Marvel tak bergeming. Dalam pernyataannya, Marvel mengatakan “Karya seni yang disebutkan dalam X-Men Gold #1, telah disisipkan [ke dalam komik tersebut] tanpa diketahui makna [sesungguhnya] di balik [karya] itu. Hal ini tidak mencerminkan pandangan penulis, editor atau siapa pun pada [perusahaan] Marvel, dan bertentangan dengan sikap inklusif Marvel Comics dan apa pun yang sudah diperjuangkan oleh X-Men sejak karya-karyanya dilahirkan. Karya seni ini akan dihapus dari buku komik cetak, komik versi digital, dan barang-barang cetak yang diperdagangkan lainnya dan [kami telah mengambil] tindakan disiplin [atas perbuatan ini].”

Belum jelas tindakan apa yang akan diambil Marvel. Tetapi Ardian Syah, yang sebelumnya dipastikan akan terlibat dalam pembuatan komik X-Men Gold #2 dan serial berikutnya,hari Selasa (11/4) menulis dalam bahasa Inggris di akun Facebooknya “karir saya kini berakhir. Ini adalah konsekuensi terhadap apa yang saya lakukan dan saya menerimanya. Mohon jangan lagi ada debat, olok-olok dan kebencian.”

Ia juga mencoba menjelaskan maksud surat Al Maidah ayat 51 yang diselipkannya dalam komik karyanya, disertai pernyataan, “nomor itu adalah soal keadilan. Itu adalah nomor cinta kasih. Cinta kasih saya pada Nabi saya.”

Hingga laporan ini disampaikan belum ada keterangan tentang bagaimana nasib buku-buku komik, versi digital dan barang cetakan X-Men Gold #1 yang sudah beredar, yang diprotes banyak kalangan itu. [em]

XS
SM
MD
LG