Tautan-tautan Akses

Singapura akan Punya Presiden Perempuan Etnis Melayu Pertama


Halimah Yacob saat berbicara kepada media setelah mendapatkan sertifikat layak mengikuti pemilihan presiden, 11 September 2017.
Halimah Yacob saat berbicara kepada media setelah mendapatkan sertifikat layak mengikuti pemilihan presiden, 11 September 2017.

Tidak ada warga Melayu Muslim dalam jajaran pejabat tinggi di Angkatan Darat Singapura dan hanya segelitintir menduduki jabatan senior di pengadilan, namun salah satu anggota etnis minoritas termiskin di negara tersebut akan menjadi presiden perempuan pertama di negara kota di Asia Tenggara minggu ini.

Halimah Yacob, mantan ketua parliamen, akan secara resmi diangkat menjadi pejabat di posisi paling seremonial hari Rabu (13/9), menurut laporan media seperti diberitakan oleh Reuters. Ia terpilih setelah kandidat lainnya gagal memenuhi persyaratan yang ditetapkan untuk bersaing di pemilihan.

Dengan tujuan memperkuat rasa inklusifitas di negara yang beragam budaya ini, Singapura telah menetapkan bahwa posisi presiden akan diperuntukkan bagi kandidat-kandidat dari warga etnis Melayu saat ini.

Pengalaman Halimah sebagai ketua DPR secara otomatis membuatnya memenuhi persyaratan untuk pencalonannya.

Empat kandidat lainya, dua bukan dari etnis Melayu dan dua tidak mendapat sertifikat kelayakan, kata departemen pemilihan umum.

Orang Melayu terakhir yang menjadi presiden adalah Yusof Ishak, yang gambarnya menghiasi uang kertas Singapura.

Yusof menjabat sebagai presiden dari 1965 hingga 1970, tahun-tahun pertama kemerdekaan Singapura setelah berpisah dengan Malaysia yang berlangsung singkat. Namun, kekuasaan eksekutif tetap di tangan Lee Kuan Yew, perdana menteri pertama Singapura.

Kesuksesan ekonomi Singapura dan kebijakan pendidikan telah membantu memperbesar kelompok kelas menengah etnis Melayu, namun dalam sensus terakhir tahun 2010 menunjukkan mereka kalah dengan kelompok etnis lainnya dalam beberapa ukuran seperti misalnya penghasilan rumah tangga dan kepemilikan rumah.

Etnis Melayu yang berkisar 13 persen dari total 3,9 juta penduduk warga negara Singapura dan penduduk tetap, juga memiliki prestasi yang kurang bagus untuk pendidikan universitas dan sekolah menengah. [fw/as]

Recommended

XS
SM
MD
LG