Tautan-tautan Akses

Siasat Produsen Vaksin COVID-19 Beradaptasi dengan Varian Virus


Seorang perawat menyiapkan jarum suntik dengan vaksin Moderna COVID-19 di rumah sakit sementara di Guatemala City, 25 Februari 2021. (Foto: AP)
Seorang perawat menyiapkan jarum suntik dengan vaksin Moderna COVID-19 di rumah sakit sementara di Guatemala City, 25 Februari 2021. (Foto: AP)

Mengubah vaksin diyakini akan lebih mudah daripada membuatnya.

Virus akan terus bermutasi saat menyebar, tetapi sebagian besar virus tersebut mengalami perubahan yang tidak signifikan. Vaksin COVID-19 generasi pertama tampaknya dapat melawan varian saat ini. Meski demikian produsen sudah mengambil langkah antisipasi, yaitu memperbarui vaksinnya jika otoritas kesehatan menganggapnya perlu,

Vaksin COVID-19 yang diproduksi oleh Pfizer dan Moderna, sebagaimana dilansir dari Associated Press, dibuat dengan teknologi baru yang mudah diperbarui. Vaksin yang disebut mRNA menggunakan fragmen kode genetik dari protein spike yang menutupi virus sehingga sistem kekebalan Anda dapat belajar mengenali dan melawannya.

Protein spike adalah tonjolan-tonjolan berbentuk seperti paku yang berada di permukaan virus. Virus corona penyebab COVID-19 menempel pada sel manusia dengan protein spike tersebut.

Jika varian dengan protein spike yang bermutasi muncul dan tidak dapat diidentifikasi oleh vaksin asli, perusahaan akan menukar bagian kode genetik tersebut untuk mencapai kecocokan yang lebih baik - jika regulator menganggapnya perlu.

Sementara memperbarui vaksin COVID-19 lainnya mungkin lebih rumit. Misalnya, vaksin AstraZeneca menggunakan bentuk virus influenza yang tidak berbahaya untuk membawa lonjakan gen protein ke dalam tubuh. Pembaruan vaksin akan membutuhkan virus dingin yang berkembang dengan gen lonjakan yang diperbarui.

Badan Pengawas Obat dan Makanan AS menyatakan studi vaksin COVID-19 yang diperbarui tidak perlu memakan waktu seperti halnya vaksin generasi pertama. Sebaliknya, ratusan sukarelawan dapat menerima dosis eksperimental dari vaksin yang dimodifikasi dan darah mereka diperiksa untuk melihat apakah mereka memiliki tanda-tanda peningkatan sistem kekebalan dan vaksin asli.

Secara global, otoritas kesehatan akan memantau mutasi virus corona untuk mendeteksi mutasi resistansi vaksin. Mereka juga harus memutuskan apakah vaksin yang ditingkatkan harus mencegah lebih dari satu mutasi.

Keseluruhan proses akan serupa dengan vaksin flu. Mutasi virus influenza jauh lebih cepat dibanding virus corona, oleh karena itu vaksin influenza harus disesuaikan setiap tahun, dan mutasi yang berbeda harus dicegah. [na/ah]

XS
SM
MD
LG