Tautan-tautan Akses

Survei di Inggris: Vaksin COVID-19 Pfizer Tunjukkan Tingkat Antibodi Tinggi


Seorang perawat menyiapkan suntikan vaksin COVID-19 buatan Pfizer-BioNTech di Rumah Sakit Guy's di London, Inggris, 8 Desember 2020.
Seorang perawat menyiapkan suntikan vaksin COVID-19 buatan Pfizer-BioNTech di Rumah Sakit Guy's di London, Inggris, 8 Desember 2020.

Para peneliti mengatakan, Rabu (24/2), orang-orang di Inggris yang telah menerima dua dosis vaksin COVID-19 buatan Pfizer menghasilkan respons antibodi yang kuat sementara suntikan itu diluncurkan.

Ditambahkan bahwa kepercayaan terhadap vaksin tinggi.

Survei yang dilakukan oleh Imperial College London menunjukkan 87,9 persen orang di atas usia 80 dinyatakan positif mempunyai antibodi setelah dua dosis vaksin Pfizer-BioNTech. Dalam kelompok usia yang lebih muda, persentase itu naik menjadi 95,5 persen untuk usia di bawah 60 tahun, dan 100 persen pada mereka yang berusia di bawah 30 tahun.

Tingkat antibodi hanyalah salah satu bagian dari gambaran kekebalan. Vaksin juga terbukti menghasilkan perlindungan dari sel-T yang kuat.

Hampir 95 persen orang di bawah 30 tahun dinyatakan positif antibodi 21 hari setelah satu dosis. Jumlah itu turun pada kelompok yang lebih tua.

Inggris telah memperpanjang jeda antara dosis pertama dan kedua menjadi 12 minggu, meskipun Pfizer memperingatkan bahwa mereka hanya memiliki data untuk kemanjuran klinis dengan jeda tiga minggu antar suntikan.

Lebih dari 154 ribu peserta ikut dalam studi oleh Imperial College London untuk mengetahui antibodi terhadap COVID-19. Studi itu memantau tingkat antibodi dari infeksi alami serta di kalangan mereka yang divaksinasi, antara 26 Januari dan 8 Februari. [ka/lt]

XS
SM
MD
LG