Tautan-tautan Akses

‘Sevap/Mitzvah,’ Film tentang Muslim Bosnia dan Yahudi Saling Bantu Semasa Perang


Adegan dari film 'Sevap' terlihat di layar kamera, di lokasi syuting di Sarajevo, Bosnia dan Herzegovina, 16 Juni 2022. (REUTERS/Dado Ruvic)
Adegan dari film 'Sevap' terlihat di layar kamera, di lokasi syuting di Sarajevo, Bosnia dan Herzegovina, 16 Juni 2022. (REUTERS/Dado Ruvic)

Sebuah film baru, Sevap/Mitzvah, mengisahkan tentang warga Muslim dan Yahudi di Bosnia yang saling membantu semasa perang. Sutradara film tersebut mengatakan ia berharap film ini dapat mengilhami para penonton untuk membantu orang-orang yang membutuhkan bantuan. 

Film pendek Sevap/Mitzah (Perbuatan Baik) dibuat berdasarkan kisah nyata dua perempuan yang saling menyelamatkan pada dua perang yang berbeda, yakni Perang Dunia II dan Perang Bosnia.

Zejneba Hardaga, perempuan Muslim Bosnia, beserta keluarganya, menyembunyikan keluarga Yahudi Kabiljo di rumah mereka. Keluarga Kabiljo dibantu oleh keluarga Hardaga meninggalkan Sarajevo yang diduduki Nazi pada tahun 1940-an.

Lima puluh tahun kemudian, selama pengepungan Sarajevo tahun 1992-1995, komunitas Yahudi membantu keluarga Hardaga meninggalkan kota itu dengan menggunakan kartu identitas Yahudi palsu. Keluarga Kabiljo kemudian memastikan mereka mendapat tempat berlindung di Israel.

Sevap-Mitzvah, Film tentang Muslim Bosnia dan Yahudi Saling Bantu Semasa Perang
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:02:55 0:00

Sang sutradara yang merangkap sebagai penulis skenario, Sabina Vajraca, adalah seorang pengungsi perang Bosnia tahun 1990-an yang kemudian berbasis di AS. Sabina mengatakan, "Saya pikir, pertama-tama, ini cerita luar biasa mengenai kebaikan yang dilakukan timbal balik. Kedua, ini adalah kisah mengenai orang Bosnia. Keinginan untuk membantu satu sama lain, tak peduli label apa pun yang disematkan dunia pada kita, begitu terasa dan umum di negara dan budaya tempat saya dibesarkan. Saya ingin merekam hal itu.”

Menurut Eli Tauber, ketua asosiasi budaya Yahudi di Sarajevo, Zejneba Hardaga adalah perempuan Muslim pertama yang diakui sebagai ‘Orang Berbudi di Antara Bangsa-Bangsa.” Ini adalah kehormatan yang diberikan kepada non-Yahudi yang membantu orang-orang Yahudi lolos dari penganiayaan semasa Holokos.

Sebuah adegan dalam dilm 'Sevap' tampak pada kamera di lokasi pengambilan gambar di Sarajevo, Bosnia dan Herzegovina, 16 Juni 2022. (REUTERS/Dado Ruvic)
Sebuah adegan dalam dilm 'Sevap' tampak pada kamera di lokasi pengambilan gambar di Sarajevo, Bosnia dan Herzegovina, 16 Juni 2022. (REUTERS/Dado Ruvic)

Tauber mengatakan Hardaga juga membantu para anggota keluarganya untuk melarikan diri dari Sarajevo dengan memberi mereka penyamaran dan uang.
Vajraca mengemukakan film itu menantang para pemirsa untuk menawarkan bantuan kepada siapapun yang membutuhkan meskipun itu berisiko bagi mereka.

“Kejahatan terus kembali dan kembali lagi. Perang terus terjadi. Dan pesan menyeluruh dari film ini adalah ketika situasi seperti itu terjadi, ketika kejahatan datang mengetuk pintu Anda, akankah Anda mengingat rasa kemanusiaan Anda? Akankah Anda ingat akan perasaan sevap dan mitzvah ini, dan menyelamatkan yang lainnya, atau akankah Anda menjadi ciut dan takut, dan hanya memikirikan diri sendiri?,” jelasnya.

Vajraca mengingatkan tentang perlunya berbuat baik apa pun yang terjadi. Suatu saat, lanjutnya, kebaikan itu bisa menghampiri kita lagi meskipun tidak secara langsung, melainkan pada orang-orang yang kita sayangi, anak keturunan kita, atau siapa pun di dunia ini. [uh/ka]

XS
SM
MD
LG