Tautan-tautan Akses

Setelah Pertempuran 48 Jam, Gencatan Senjata Diberlakukan di Gaza


Petugas pertahanan sipil Palestina memeriksa kerusakan bangunan pasca serangan udara Israel terhadap Gaza, Senin (6/5).
Petugas pertahanan sipil Palestina memeriksa kerusakan bangunan pasca serangan udara Israel terhadap Gaza, Senin (6/5).

Setelah pertempuran selama dua hari, gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza telah diberlakukan. Sedikitnya 24 warga Palestina dan 4 warga Israel tewas dalam pertempuran terbaru yang tidak memberikan pencapaian besar bagi kedua belah pihak.

Setelah lebih dari 650 roket ditembakkan sekawanan laki-laki bersenjata Palestina dari Gaza dan serangan udara balasan dari Israel — gencatan senjata yang rupanya dimediasi Mesir, telah diberlakukan.

Berhubung Israel tidak bernegosiasi secara resmi dengen Hamas, para pejabat Israel tidak menyebut soal gencatan itu. Tapi militer mengatakan penduduk sudah bisa kembali melakukan aktivitas seperti biasa.

Sebelum gencatan senjata itu berlaku, Israel melancarkan puluhan serangan udara ke Gaza, menewaskan sejumlah warga Palestina, termasuk dua ibu hamil dan seorang balita.

Para pejabat Israel mengatakan meraka yakin salah seorang perempuan dan balita itu tewas akibat roket yang salah sasaran. Di pihak Israel, empat warga sipil tewas dan puluhan terluka. Puluhan ribu warga Israel terpaksa berlindung dan kehidupan sehari-sehari di Israel selatan terusik.

Warga Israel mengamati kerusakan pasca serangan roket oleh militan dari Gaza, Senin 6/5.
Warga Israel mengamati kerusakan pasca serangan roket oleh militan dari Gaza, Senin 6/5.

Baik Israel maupun Hamas sama-sama mengklaim kemenangan. Perdana Menteri Netanyahu mengatakan Israel menyerang Hamas dan Islamic Jihad dengan kekuatan besar dan siap untuk terus melanjutkan serangan itu. Juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan Israel berjanji untuk melonggarkan batasan dalam kehidupan sehari-hari di Gaza.

Tapi banyak di Israel mengatakan pemerintah seharusnya tidak menyepakati gencatan senjata. Avi Dichter, seorang anggota Likud Knesset dan pejabat keamanan yang sudah lama menjabat, mengatakan Israel masih harus melawan Hamas di Gaza lagi segera.

Dia mengatakan bahwa Hamas menggunakan teror demi kepentingan politik dan Israel tidak boleh membiarkannya terus terjadi. Pertempuran babak berikutnya hanya tinggal menunggu waktu, katanya, dan Israel harus melakukan perlawanan terhadap Hamas.

Gencatan senjata itu terjadi ketika umat Muslim merayakan dimulainya bulan suci Ramadan, dan rakyat Israel bersiap memperingati Hari Pahlawan dan Hari Kemerdekaan pekan ini. (vm)

XS
SM
MD
LG