Tautan-tautan Akses

Serangan Trump di Twitter Bisa Lemahkan Prestasi Ekonominya


Presiden AS Donald Trump
Presiden AS Donald Trump

Presiden AS Donald Trump sibuk berkampanye akhir-akhir ini untuk mendukung para kandidat menjelang pemilihan paruh waktu pada November mendatang. Dia bersemangat dan memuji kinerja perekonomian AS. Namun presiden juga berulang kali melancarkan serangan di Twitter atas penyelidikan Rusia, tembok perbatasan, dan apa yang dia yakini merupakan liputan media yang berat-sebelah. Partai Republik khawatir serangan-serangan ini akan mengalihkan perhatian dari pesan ekonominya.

Pada kampanye di Florida, Presiden Donald Trump membanggakan ekonomi Amerika yang kuat dan posisi dirinya di kalangan Partai Republik.

“Kita berada diatas angin. Dan saya juga gembira kondisi Anda semakin baik. Jajak pendapat baru saja keluar. Apakah sudah dengar? Orang paling populer dalam sejarah Partai Republik adalah Trump. Hebat bukan?,” kata Trump.

Lonjakan baru-baru ini dalam pertumbuhan ekonomi AS triwulanan lebih dari empat persen, merupakan sebuah karunia bagi Trump, kata ekonom Mark Hamrick.

"Jadi jika presiden dan anggota Partai Republik lainnya mampu membangkitkan pertumbuhan, meskipun untuk sementara, di atas tingkat dua persen, menurut saya itu adalah sebuah sukses," tukas Hamrick.

Tetapi presiden juga sibuk di Twitter, mengecam penyelidikan Rusia, mengancam akan menutup operasi pemerintah jika pendanaan untuk tembok perbatasan ditolak dan mencela apa yang ia sebut, media berita palsu.

"Tapi media bisa membuat segalanya buruk karena mereka melancarkan berita palsu, palsu, dan memuakkan," kicau Trump.

Serangan-serangan di Twitter itu bisa mengalihkan perhatian, kata Michael Cornfield.

“Tentu saja, kecenderungannya adalah, apapun yang diungkapkan Trump akan, mendominasi berita. Dia adalah raja dan penguasa politik di Twitter," kata Michael Cornfield dari George Washington University.

Serangan terus-menerus terhadap penyelidikan Rusia mengkhawatirkan pihak Demokrat termasuk pemimpin Senat Chuck Schumer.

"Saya harap rekan-rekan Republik memiliki semangat untuk melawan campur tangan presiden, karena rakyat Amerika menginginkan kita menjalankan pemerintahan, tidak hanya bertengkar dan berteriak satu sama lain sepanjang hari," kata Schumer.

Namun, gaya Trump memerintah juga akan menjadi fokus perhatian dalam kampanye paruh waktu ini.

Trump dilaporkan masih frustrasi bahwa kinerja ekonomi yang bagus ini belum banyak membantu untuk meningkatkan popularitas dirinya dalam jajak pendapat, kata Frank Newport dari jajak pendapat Gallup.

Presiden berjanji untuk giat berkampanye dalam pemilu sela ini, dan pihak Republik berharap dia akan lebih banyak memusatkan perhatian pada kinerja ekonomi dan tidak terus menerus terlibat dalam pertengkaran politik. [ps/jm]

XS
SM
MD
LG