Tautan-tautan Akses

Wakil Walikota Tewas Ditembak di Filipina


Petugas dari Kepolisian Nasional Filipina memeriksa semak-semak di sekitar lokasi penembakan Walikota Tanauan, Antonio Halili, di kota Tanauan, provinsi Batangas, selatan Manila, Filipina, Kamis, 5 Juli 2018. (Foto: dok).
Petugas dari Kepolisian Nasional Filipina memeriksa semak-semak di sekitar lokasi penembakan Walikota Tanauan, Antonio Halili, di kota Tanauan, provinsi Batangas, selatan Manila, Filipina, Kamis, 5 Juli 2018. (Foto: dok).

Wakil walikota sebuah kota kecil di Filipina Selatan tewas ditembak, Sabtu (7/7). Polisi mengatakan, penembakan tersebut merupakan aksi pembunuhan terhadap pejabat daerah yang ketiga yang terjadi selama satu pekan ini.

Alexander Lubigan, wakil walikota Trece Martires, kota di Selatan Manila, dan supirnya, ditembak mati di depan rumah sakit di kota tersebut. Polisi mengatakan, tersangka pembunuh yang menggunakan mobil pick up sewaktu menjalankan aksinya, berhasil melarikan diri.

Sebuah tim investigasi khusus dibentuk untuk mengidentifiaksi pembunuh dan mencari motif serangan itu. Serangkaian pembunuhan baru-baru ini membangkitkan kembali seruan untuk memperbaiki pengawasan senjata di negara yang banyak penduduknya memiliki senjata tanpa izin itu.

Senin (2/7), walikota Antonio Halili ditembak tepat di jantungnya dan tewas sewaktu menyanyikan lagu kebangsaan dalam upacara pengibaran bendera di kotanya, Tanauan, yang terletak di sebelah selatan Manila. Keesokan harinya, walikota Tinio, Ferdinand Bote, ditembak mati di mobilnya oleh pembunuh berkendaraan sepeda motor. Para pembunuh kedua walikota itu hingga kini masih buron.

Rekaman video yang diperoleh sejumlah saksi mata pada saat pembunuhan Halili dan Bote beredar luas di internet dan menimbulkan kecemasan di kalangan masyarakat.

Sedikitnya sembilan walikota tewas sejauh ini selama pemerintahan Presiden Rodrigo Duterte, termasuk empat orang yang dicurigai Duterte dan pihak berwenang terlibat dalam peredaran narkoba. [ab]

Recommended

XS
SM
MD
LG