Tautan-tautan Akses

Senator AS Bahas Perdamaian Afghanistan Selama Kunjungan ke Pakistan


Senator AS Lindsey Graham (kiri) saat bertemu Presiden Afghanistan Ashraf Ghani di Kabul (16/12).
Senator AS Lindsey Graham (kiri) saat bertemu Presiden Afghanistan Ashraf Ghani di Kabul (16/12).

Senator AS Lindsey Graham, Senin (16/12) bertemu dengan para pemimpin di Pakistan untuk membahas hubungan bilateral "yang lebih luas". Graham mengatakan pertemuan itu khusus mengenai kerja sama ekonomi dan upaya pembangunan perdamaian di Afghanistan.

Dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri Imran Khan, Graham, sekutu dekat Presiden AS Donald Trump, memuji dukungan konsisten Pakistan dalam proses perdamaian Afghanistan, demikian kata kantor PM Khan. Para pejabat mengutip senator AS itu memuji pemasangan pagar secara sepihak oleh Pakistan untuk mengamankan perbatasannya yang panjang dan tidak terlindung secara baik dengan Afghanistan.

Sambil menekankan pentingnya Afghanistan yang damai dan stabil bagi negaranya, Khan menegaskan Pakistan akan terus berperan memfasilitasi proses perdamaian dan rekonsiliasi Afghanistan.

Graham juga berkunjung ke Pakistan bulan Februari, membuka jalan untuk pertemuan antara Khan dan Trump di Gedung Putih pada bulan Juli.

Senator Graham kemudian menuju kota Rawalpindi dan bertemu dengan pimpinan militer Pakistan, Jenderal Qamar Javed Bajwa, di markas tentara di sana. Pembicaraan difokuskan pada keamanan regional dan proses perdamaian Afghanistan, kata seorang juru bicara militer.

Hubungan antara Pakistan dan Afghanistan sejak lama diliputi rasa tidak saling percaya dan curiga. Ketidakpercayaan itu berawal dari tuduhan bahwa para pemimpin dan anggota Taliban Afghanistan menggunakan tempat-tempat persembunyian di Pakistan untuk mengatur dan meneruskan kegiatan pemberontakan di Afghanistan. Juga bahwa Taliban dilindungi oleh badan intelijen Pakistan atau ISI. Islamabad membantah tuduhan itu.

Islamabad mempertahankan kontak dekat dengan Taliban di Afghanistan dan mengaku telah berhasil membawa pemberontak ke meja perundingan dengan AS untuk membantu penyelesaian politik untuk mengakhiri perang di Afghanistan, sebuah medan tempur yang paling lama digeluti Amerika di luar negeri.

Keluarga para pemimpin Taliban tinggal di antara hampir tiga juta pengungsi Afghanistan yang di tampung Pakistan. (my/jm)

Recommended

XS
SM
MD
LG