Tautan-tautan Akses

4 Sekolah Islam di Nigeria Digerebek, Aktivis Tuntut Peraturan


Beberapa siswa perempuan di sekolah-sekolah di Kaduna, Nigeria yang digerebek tampak masih dibelenggu kakinya (19/10).
Beberapa siswa perempuan di sekolah-sekolah di Kaduna, Nigeria yang digerebek tampak masih dibelenggu kakinya (19/10).

Di Nigeria utara, hampir 1.000 orang telah dibebaskan dalam sebulan terakhir dari sekolah-sekolah Islam tempat mereka mengalami pelecehan. Para siswa di sekolah-sekolah yang digerebek itu dibelenggu dan sebagian mengaku dilecehkan secara seksual. Sekolah-sekolah Islam swasta telah ada di Nigeria selama ratusan tahun, tetapi aktivis mengatakan peraturan bagi sekolah-sekolah itu sejak lama harus diperbaiki.

Ke empat sekolah yang digerebek itu, semuanya terletak di Nigeria utara yang mayoritas penduduknya Muslim, memiliki banyak kesamaan. Manajer sekolah menggambarkan diri mereka sebagai ulama yang mengajarkan siswa cara menjadi Muslim yang baik.

Semua sekolah itu juga beroperasi sebagai pusat reformasi untuk mendisiplinkan anak yang nakal, dan terletak dalam komunitas miskin, sehingga tidak menarik perhatian - sampai akhirnya terjadi penggerebekan.

Selama bertahun-tahun aktivis telah mempertanyakan peraturan sekolah Islam swasta, tetapi tradisi yang kuat menghalangi. Peraturan itu bermuara pada konsep di kalangan Muslim Nigeria, disebut almajiri, yang berasal dari kata dalam Bahasa Arab muhajirun.

Sejarawan budaya Bukar Chabbal menjelaskan, "Almajiris, menurut Islam, berarti mereka yang hijrah untuk mempelajari Islam. Itu konsep awalnya. Seseorang diajar oleh guru yang tegas."

Orang-orang yang hijrah ini biasanya laki-laki. Orangtua akan mengirim putra mereka untuk tinggal bersama seorang cendekiawan Muslim, dikenal sebagai mallam, selama bertahun-tahun dengan harapan anak mereka mendapat pendidikan yang baik tentang Islam.

Diperkirakan terdapat 10 juta almajiris. Mereka sering tampak di jalan-jalan mengemis makanan. Menurut guru-guru mereka, mengemis membantu para siswa belajar kerendahan hati.

Tetapi Chabbal, seperti cendekiawan lain, mengatakan orangtua menyalahgunakan sistem, menyerahkan anak-anak kepada ulama karena tidak mampu mengasuh sendiri anak-anak mereka.

Ada kebiasaan lain di mana anak-anak yang nakal dikirim ke sekolah-sekolah Islam untuk didisiplinkan.

Aliyu Mohammed Tonga, aktivis untuk almajiri anak-anak, menjelaskan, "Seingat saya, ketika masih kecil, orangtua memberitahu bahwa orang ini telah dibawa ke orang itu dan telah dibimbing menjadi anak baik. Jadi, berdasar sejarah, praktik itu ada."

Kelompok-kelompok Muslim di Nigeria mengutuk sekolah-sekolah yang digerebek, dengan mengatakan bahwa pemiliknya bukan ulama sejati dan sekolah-sekolah itu bukanlah sekolah almajiri yang sesungguhnya.

Aktivis seperti Aliyu mengatakan peraturan diperlukan, untuk mendapatkan guru yang baik.

"Siapa saja bisa masuk, bahkan penjahat bisa datang dengan menyamar dan mengaku sebagai mallam dan ia bisa melakukan apa saja yang bisa dilakukan. Itulah yang terjadi," tukas Aliyu.

Presiden Muhammadu Buhari telah memerintahkan kepolisian Nigeria untuk menemukan sekolah-sekolah Islam yang bertindak keji dan membubarkan mereka.(ka/jm)

Recommended

XS
SM
MD
LG