Tautan-tautan Akses

Sejumlah Perusahaan Global Serukan Aksi Cegah Kerusakan Alam


Sekelompok nelayan membuat kapal nelayan tradisional dari plastik daur ulang.
Sekelompok nelayan membuat kapal nelayan tradisional dari plastik daur ulang.

Sejumlah perusahaan terbesar di dunia pada Senin (21/9) ikut menyerukan pemerintah di seluruh dunia untuk meningkatkan upaya mencegah kerusakan alam yang semakin cepat dan mendukung upaya yang lebih luas untuk memerangi perubahan iklim.

Lebih dari 560 perusahaan dengan pendapatan gabungan senilai $4 triliun, termasuk Walmart, Citigroup, dan Microsoft mendukung seruan untuk melakukan aksi selama sepuluh tahun ke depan.

Seruan itu muncul ketika PBB bersiap menjadi tuan rumah KTT keanekaragaman hayati bulan ini, yang bertujuan membangun momentum untuk membentuk pakta global baru guna menangkal ancaman terhadap alam, terutama akibat kebakaran hutan di Amazon dan California.

Meskipun banyak perusahaan yang mengatakan telah mengambil langkah untuk membuat operasi mereka lebih hijau, pemerintah di seluruh dunia perlu menyediakan kebijakan yang memungkinkan mereka melakukan lebih banyak.

"Masyarakat yang sehat, ekonomi yang kuat dan bisnis yang berkembang, bergantung pada alam. Pemerintah-pemerintah harus mengadopsi kebijakan-kebijakan sekarang guna mencegah kerusakan alam pada dekade ini," kata perusahaan-perusahaan itu dalam pernyataan.

"Bersama-sama ayo lindungi, pulihkan dan gunakan sumber daya alam kita secara berkesinambungan," tambahnya. Perusahaan lain yang akan ikut menandatangani pernyataan itu termasuk IKEA , Unilever dan AXA.

Tahun lalu, para ilmuwan dalam panel internasional IPBES, lembaga keanekaragaman hayati, mengatakan satu juta spesies terancam punah.

Menurut Dana Satwa Liar Sedunia (World Wildlife Fund/WWF) sekitar dua pertiga dari hewan di dunia -- mamalia, unggas, ikan, amfibi dan reptil -- telah punah dalam 50 tahun terakhir. [vm/pp]

XS
SM
MD
LG