Pemimpin Front Nasional Marine Le Pen dan keponakannya, Marion Marechal-Le Pen, sama-sama gagal memimpin daerah yang penting di Perancis, dan partai itu juga kalah di daerah ketiga yang diperebutkan.
Front Nasional (FN) unggul di enam dari 13 daerah dalam putaran pertama Pilkada minggu lalu, tetapi jajak pendapat menunjukkan mantan presiden Nicolas Sarkozy dan sekutu-sekutunya menang dalam putaran kedua.
Hasil semua ke 13 daerah di Perancis diperkirakan dirilis Minggu malam. Tetapi jika hasil jajak pendapat dikukuhkan, itu akan menjadi kekalahan telak bagi Le Pen, yang berharap kemenangan akan menjadi batu loncatan untuk mencalonkan diri sebagai presiden tahun 2017, bersaing dengan Sarkozy dan Presiden negara itu yang sosialis, Francois Hollande.
FN berharap menang di daerah untuk pertama kali, di tengah kekhawatiran pemilih akan krisis pengungsi Eropa dan serangan teroris bulan lalu di Paris yang menewaskan 130 orang. Tetapi Partai Sosialis yang berkuasa, yang berada pada posisi ketiga hari Minggu lalu, menarik calon mereka di dua wilayah penting dalam putaran kedua, dan menganjurkan pendukung mereka memilih Sarkozy dari Partai Republik, yang berada pada ranking kedua pekan lalu, supaya FN tidak menang.
Peringkat Hollande melonjak dengan sikap garis kerasnya sejak serangan teroris, tetapi peringkat partainya tetap rendah.
Sebelum Pilkada dilaksanakan minggu lalu, beredar luas spekulasi bahwa FN yang Islamophobia akan diuntungkan secara politik dibanding Sosialis yang berkuasa pasca serangan Paris. Peringkat FN naik sejak serangan itu, dan para pimpinan partai telah secara konsisten mengaitkan terorisme dengan imigrasi. [ka/ii]
