Tautan-tautan Akses

Saudara Pria Pengebom Manchester Diekstradisi ke Inggris



Orang-orang saling berpelukan di bawah papan iklan di Manchester, Inggris, sehari setelah serangan bom bunuh diri di konser Ariana Grande, 23 Mei 2017. Lebih dari 20 orang meninggal akibat serangan itu.
Orang-orang saling berpelukan di bawah papan iklan di Manchester, Inggris, sehari setelah serangan bom bunuh diri di konser Ariana Grande, 23 Mei 2017. Lebih dari 20 orang meninggal akibat serangan itu.

Adik laki-laki pelaku bom bunuh diri yang bertanggung jawab atas pembunuhan terhadap 22 orang pada konser Ariana Grande di Manchester, diekstradisi ke Inggris dari Libya.

Hashem Abedi, 22 tahun, ditangkap setelah ia mendarat di bandara London pada Rabu (17/7).

Kakaknya, Salman Abedi, yang meledakkan bom pada akhir konser Mei 2017, tewas dalam ledakan yang melukai lebih dari 500 orang, banyak di antara mereka adalah remaja. Pemerintah Inggris telah mencari Hashem selama hampir dua tahun untuk diekstradisi, dan mengatakan ia terlibat dalam perencanaan serangan mematikan itu.

Polisi Libya menangkap Hashem, yang pada waktu itu berusia 18 tahun, dan ayahnya setelah serangan di Inggris. Hashem mengatakan kepada penyelidik bahwa ia dan saudara laki-lakinya adalah anggota kelompok ISIS dan ia tahu tentang serangan itu. Ayahnya tidak didakwa dan kemudian dibebaskan.

Keluarga Abedi melarikan diri dari Libya pada masa pemerintahan diktator Moammar Gadhafi. Saudara-saudaranya dibesarkan di Manchester tetapi kembali ke Libya pada 2017.

Tetapi setelah hanya tiga minggu di sana, Salman kembali ke Manchester dan dalam beberapa hari, melakukan serangan ke Manchester Arena.

Hashem menghadapi tuduhan dan percobaan pembunuhan, serta bersekongkol untuk meledakkan bom yang membahayakan jiwa. [ps/pp]

XS
SM
MD
LG