Harga-harga saham Amerika di Wall Street anjlok hari Rabu (2/10) karena para investor semakin khawatir atas keadaan perekonomian Amerika dan dunia.
Kantor berita AFP melaporkan, angka-angka lapangan kerja yang tidak menggembirakan telah menambah suramnya data dari sektor manufaktur hari Selasa, dan memperkuat keresahan pasar akan kemungkinan terjadinya resesi ekonomi.
Di London harga-harga saham juga jatuh tajam setelah Perdana Menteri Boris Johnson mengungkapkan usul Brexit baru untuk tidak membangun pos-pos bea cukai baru di perbatasan Irlandia.
Pukul 11:45 waktu GMT hari Rabu, indeks saham Dow Jones turun 1,9 persen menjadi 26,079, sementara saham S&P 500 juga anjlok 1,8 persen menjadi 2,887. Indeks saham teknologi NASDAQ juga turun 1,7 persen, menjadi 7.776.
Kepala Bank Sentral New York John Williams mengatakan, ketegangan perdagangan telah mengikatkan berbagai ketidak-pastian yang berdampak pada investasi dan menaikkan ongkos produksi dan harga-harga konsumen.
Kekhawatiran akan resesi meningkat setelah data manufakturing hari Selasa menunjukkan penyusutan untuk bulan kedua berturut-turut dan rendahnya angka lapangan kerja baru.
Di antara harga saham yang turun adalah saham Boeing yang anjlok hampir 2,9 persen, setelah badan penerbangan federal Amerika memerintahkan pemeriksaan atas pesawat Boeing 737 NG karena adanya keretakan pada rangka pesawat. Ini terjadi ditengah usaha Boeing untuk kembali mengudarakan pesawat 737 Max-nya yang dilarang terbang setelah dua kecelakaan fatal di Indonesia dan Ethiopia. (ii/em)