Tautan-tautan Akses

Rusia: Terlalu Dini untuk Ketahui Perbaikan Hubungan dengan AS


Juru bicara Presiden Vladimir Putin, Dmitry Peskov dalam wawancara dengan AP (6/4).
Juru bicara Presiden Vladimir Putin, Dmitry Peskov dalam wawancara dengan AP (6/4).

Kremlin menyatakan terlalu dini untuk mengetahui apakah hubungan Amerika dan Rusia akan membaik setelah pembicaraan berjam-jam yang dilakukan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov dengan Menteri Luar Negeri Amerika Rex Tillerson.

Juru bicara Putin, Dmitry Peskov Kamis (13/4) mengatakan, pertemuan Moskow itu berlangsung cukup konstruktif, dan mencerminkan perlunya kedua negara pemilik kekuatan nuklir terbesar di dunia itu untuk mempertahankan dialog guna mencari solusi. Akan tetapi, lanjutnya, Putin memanfaatkan pertemuan itu untuk memberitahu Washington mengapa ada “kebuntuan” dalam hubungan sekarang mereka, terutama dalam perselisihan pendapat mengenai serangan senjata kimia pekan lalu di Suriah dan serangan misil yang diperintahkan oleh Presiden Amerika Donald Trump untuk menanggapinya.

Trump Rabu menyatakan hubungan Amerika dengan Rusia “mungkin dalam titik terendah.” Ini senada dengan apa yang disampaikan Tillerson dalam konferensi pers setelah pertemuan dengan Putin dan Lavrov.

Tillerson menyebutkan tentang kurangnya rasa saling percaya antara kedua negara.

Hari Kamis, Trump mengemukakan sikap yang lebih optimistis, dengan mengatakan melalui akunTwitter-nya, bahwa hubungan antara Amerika dan Rusia akan berjalan baik. Pada waktu yang tepat semua orang akan menyadari dan akan ada perdamaian yang abadi, lanjutnya.

Putin Rabu mengatakan kepada seorang pewawancara di televisi pemerintah Rusia, bahwa hubungan antara Washington dan Moskow telah memburuk tahun ini sejak Trump mulai menjabat tiga bulan silam.

Perselisihan terbaru antara Moskow dan Washington adalah bagaimana serangan senjata kimia 4 April lalu yang menewaskan lebih dari 85 orang dan membuat sakit ratusan warga Suriah itu terjadi. Tillerson mengatakan Amerika cukup yakin serangan itu “direncanakan serta diarahkan dan dilakukan oleh pasukan rezim Suriah.”

Lavrov tidak mengemukakan alasan bagi klaim Rusia bahwa serangan gas sarin itu bisa terjadi karena provokasi oleh pemberontak Suriah atau terjadi sewaktu pesawat-pesawat tempur Suriah menghantam sebuah gudang senjata pemberontak yang menyimpan gas sarin. [uh/lt]

XS
SM
MD
LG