Tautan-tautan Akses

Rusia Serang Odesa dengan Rudal dan Drone


Para petugas pemadam kebakaran berupaya memadamkan api di supermarket usai serangan pesawat nirawak (drone) Rusia di Kota Odesa, Ukraina, Senin, 14 Agustus 2023. (Foto: Pasukan Pertahanan Selatan Ukraina/Reuters)
Para petugas pemadam kebakaran berupaya memadamkan api di supermarket usai serangan pesawat nirawak (drone) Rusia di Kota Odesa, Ukraina, Senin, 14 Agustus 2023. (Foto: Pasukan Pertahanan Selatan Ukraina/Reuters)

Para pejabat Ukraina, Senin (14/8), mengatakan serangan udara Rusia terhadap kota pelabuhan di bagian selatan, Odesa, mencederai sedikitnya tiga orang.

Militer Ukraina mengatakan pertahanan udaranya menembak jatuh keseluruh 15 drone Rusia yang digunakan dalam serangan itu, selain rudal yang ditembakkan dari laut, tetapi reruntuhannya menyebabkan kerusakan di darat.

Tiga orang cedera setelah reruntuhan itu jatuh di sebuah supermarket, dan sebuah asrama mahasiswa juga rusak.

Petugas pemadam berjuang mengatasi sejumlah kebakaran yang terjadi akibat pecahan roket yang berjatuhan, kata Gubernur Odesa Oleh Kiper, melalui Telegram.

Serangan penembakan Rusia pada Minggu (13/8) menewaskan sedikitnya tujuh orang, termasuk bayi perempuan berusia 23 hari, dan mencederai sedikitnya 22 lainnya di wilayah Kherson, Ukraina.

“Saudara laki-lakinya, yang berusia 12, dibawa ke rumah sakit. Malangnya, mereka tidak dapat menyelamatkannya. Ia meninggal karena sejumlah luka. Ibu anak-anak itu, Olesia, yang baru berusia 39, meninggal. Saya turut berduka,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam pidato malam hariannya melalui video.

Laut Hitam

Sementara itu Kementerian Luar Negeri Ukraina, Senin (14/8), mengutuk apa yang disebutnya pelanggaran berat hukum internasional oleh Angkatan Laut Rusia setelah sebuah kapal perang Rusia melepaskan tembakan peringatan ke arah kapal kargo berbendera Palau yang menuju ke pelabuhan Izmail, Ukraina.

Sebuah pernyataan kementerian tersebut meminta masyarakat internasional untuk “mengambil sikap tegas untuk mencegah tindakan Federasi Rusia yang menghalangi pelayaran damai kapal-kapal melalui Laut Hitam.”

Ukraina juga mendesak mitra-mitranya agar “memperkuat upaya mereka untuk mempertahankan berlakunya Prakarsa Biji-bijian Laut Hitam, yang sangat penting dalam memastikan keamanan pangan global.”

Kementerian Pertahanan Rusia pada Minggu (13/8) mengatakan tembakan itu dilepaskan karena kapten kapal Sukru Okan itu telah mengabaikan permintaan dari kapal perangnya agar berhenti. Setelah melepaskan tembakan, pasukan Rusia turun dari helikopter ke kapal kargo itu.

Setelah pasukan Rusia menginspeksi Sukru Okan, kapal itu diizinkan untuk terus berlayar ke Izmail, kata Kementerian Pertahanan Rusia. Izmail adalah jalur ekspor utama bagi produk-produk pertanian Ukraina.

Rusia mundur dari perjanjian biji-bijian Laut Hitam pada Juli lalu. [uh/ab]

Forum

XS
SM
MD
LG