Tautan-tautan Akses

Rusia: Senjata Jarak Jauh Barat Akan Tingkatkan Ketegangan di Ukraina


Ilustrasi - Bom Berdiameter Kecil yang Diluncurkan dari Darat (Hak Cipta Saab AB)
Ilustrasi - Bom Berdiameter Kecil yang Diluncurkan dari Darat (Hak Cipta Saab AB)

Rusia, Rabu (1/2)mengatakan bahwa pasokan senjata berdaya jangkau jauh ke Ukraina tidak akan menghalangi pasukan Rusia, tetapi akan meningkatkan ketegangan dan konflik.

Pernyataan dari juru bicara Kremlin Dmitry Peskov itu muncul di tengah-tengah laporan AS sedang mempersiapkan bantuan putaran baru yang akan mencakup roket-roket jarak jauh untuk membantu pasukan Ukraina melawan invasi Rusia.

Reuters melaporkan bahwa menurut dua pejabat AS yang memberi pengarahan masalah tersebut, senjata yang disebut Ground Launched Small Diameter Bomb dengan daya jangkau 150 kilometer merupakan bagian dari paket yang diperkirakan akan diumumkan paling cepat pekan ini.

Juga diperkirakan akan termasuk paket itu adalah senjata antitank Javelin, sistem penangkis drone dan artileri, kendaraan lapis baja, peralatan komunikasi dan peralatan medis yang cukup banyak untuk mendukung tiga rumah sakit lapangan.

Mykhailo Podolyak, penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Rabu mencuit bahwa pada setiap tahap perang diperlukan senjata tertentu. Ia mengatakan sudah ada koalisi mitra yang membantu Ukraina mendapatkan dan melatih cara menggunakan tank, dan bahwa ada “pembicaraan mengenai rudal-rudal jarak jauh dan pasokan pesawat terbang.”

FILE - Prajurit Ukraina membongkar rudal anti-tank Javelin, yang dikirim sebagai bagian dari paket bantuan keamanan AS, di bandara Boryspil, di luar Kyiv, Ukraina, 11 Februari 2022. (AP Photo/Efrem Lukatsky, File)
FILE - Prajurit Ukraina membongkar rudal anti-tank Javelin, yang dikirim sebagai bagian dari paket bantuan keamanan AS, di bandara Boryspil, di luar Kyiv, Ukraina, 11 Februari 2022. (AP Photo/Efrem Lukatsky, File)

Menteri Pertahanan Ukraina Oleskii Reznikov mengatakan Rabu, sehari setelah pertemuan dengan para pejabat Prancis, ia berterima kasih kepada Prancis karena menyediakan howitzer, rudal pertahanan udara dan kendaraan lapis baja, selain bahan bakar, peralatan dan pelatihan untuk tentara Ukraina.

Ukraina mendapat dorongan kekuatan pekan lalu sewaktu AS dan Jerman berjanji akan mengirimkan tank-tank ke Ukraina, setelah Jerman selama berpekan-pekan ragu-ragu mengenai pengiriman tank-tank canggihnya, Leopard 2.

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba, Selasa (31/1) memperkirakan bahwa selusin negara kini telah menjanjikan lebih dari 100 tank, yang ia sebut sebagai “sumbangan gelombang pertama.”

Para pejabat Ukraina telah meminta sekutu-sekutu Barat mereka agar mengirimkan jet-jet tempur agar dapat menanggapi serangan Rusia dengan lebih baik. Tetapi sejauh ini, seruan itu menghadapi tanggapan hati-hati. [uh/ab]

Forum

XS
SM
MD
LG