Pihak berwenang Rusia telah mencabut tuduhan terhadap saudara perempuan pembom bunuh diri yang menewaskan 37 orang di sebuah bandar udara Moskow pada tanggal 24 Januari tahun ini.
Adik perempuan tersebut, Fatima Yevloyeva, tadinya dituduh berkomplot dengan seorang pria lain, Umar Asushev. Pria ini juga didapati tidak bersalah dan keduanya telah dibebaskan dari tahanan. Tetapi, saudara laki-laki pembom bunuh diri itu tetap ditahan.
Tidak lama setelah pemboman bunuh diri bulan Januari di bandara Domodedovo, Moskow, pemimpin pemberontak Islam Doku Umarov mengatakan ia memerintahkan serangan itu.
Komandan pemberontak kawakan Chechnya itu mengatakan pemboman itu ditujukan terhadap apa yang disebutnya “rejim chauvinis” Perdana menteri Rusia Vladimir Putin.
Sebagai orang yang menyebut dirinya “Emir” atau raja Kaukasus, Umarov ingin menegakkan negara fundamentalis Islam yang merdeka di Kaukasus Utara, yang mencakup daerah-daerah mayoritas Muslim Chechnya, Ingushetia dan Dagestan.
