Tautan-tautan Akses

Rusia: 1.730 Tentara Ukraina Menyerah di Mariupol


Dalam potongan gambar yang diambil dari video milik Kementerian Pertahanan Rusia pada 19 Mei 2022, para tentara Ukraina, kanan, meninggalkan pabrik baja Azovstal di Mariupol, Ukraina. (Foto: Russian Defense Ministry Press Service via AP)
Dalam potongan gambar yang diambil dari video milik Kementerian Pertahanan Rusia pada 19 Mei 2022, para tentara Ukraina, kanan, meninggalkan pabrik baja Azovstal di Mariupol, Ukraina. (Foto: Russian Defense Ministry Press Service via AP)

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada Kamis (19/5) bahwa ratusan tentara Ukraina telah menyerah di pabrik baja Azovstal yang terkepung di Mariupol, sehingga jumlah total tentara yang telah menyerahkan diri pada minggu ini naik menjadi 1.730.

Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan dalam pernyataannya bahwa mereka tengah mendata para pejuang yang meninggalkan Azovstal, sebuah operasi yang dimulai pada Selasa (17/5) dan berlanjut hingga Kamis (19/5).

“ICRC tidak mengangkut tawanan perang ke tempat-tempat di mana mereka ditahan,” kata kelompok bantuan itu. “Proses pendaftaran yang difasilitasi ICRC melibatkan individu mengisi formulir dengan data pribadi seperti nama, tanggal lahir dan kerabat terdekat. Informasi ini memungkinkan ICRC untuk melacak mereka yang telah ditangkap dan membantu mereka tetap berhubungan dengan keluarga mereka.”

Para pejabat Ukraina belum mengonfirmasi klaim Rusia tentang jumlah pejuang Ukraina yang telah menyerah pada pertempuran terakhir di Mariupol.

Direbutnya Mariupol, sebuah kota berpenduduk 430.000 jiwa sebelum perang berlangsung, yang terletak di sepanjang pantai utara Laut Azov, akan menjadi keberhasilan terbesar Moskow dalam invasinya di Ukraina yang telah berlangsung hampir tiga bulan.

Dengan pasukan Rusia yang kini memfokuskan serangannya di wilayah Donbas timur, Mykhailo Podolyak, penasihat Presiden Volodymyr Zelenskyy yang terlibat dalam beberapa putaran pembicaraan dengan Rusia, mengatakan pada Kamis (19/5) bahwa menyetujui gencatan senjata dengan Rusia “tidak mungkin dilakukan tanpa penarikan total pasukan Rusia.”

“Sampai Rusia siap untuk sepenuhnya membebaskan wilayah yang diduduki, alat perundingan kami adalah senjata, sanksi dan uang,” kata Podolyak dalam sebuah cuitan di Twitter.

Seorang pejabat senior Departemen Pertahanan Amerika Serikat, pada Kamis (19/5), mengatakan tidak ada kemajuan besar baik oleh Rusia maupun Ukraina, meskipun pasukan Ukraina “terus merebut kembali wilayah” utara dan timur laut Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina. [lt/pp]

XS
SM
MD
LG