Tautan-tautan Akses

Romney Berusaha Rebut Hati Pemilih Hispanik


Mitt Romney berbicara di hadapan pertemuan kelompok pejabat Latino terpilih di Orlando, Florida hari Kamis (21/6).
Mitt Romney berbicara di hadapan pertemuan kelompok pejabat Latino terpilih di Orlando, Florida hari Kamis (21/6).

Mitt Romney berupaya merebut hati para pemilih Hispanik, konstituen yang menurut berbagai jajak pendapat lebih mendukung Presiden Barack Obama menjelang pilpres AS tahun ini.

Kontestan Presiden Amerika dari Partai Republik, Mitt Romney hari Kamis (21/6) berbicara di hadapan pertemuan kelompok pejabat Latino terpilih di Florida dan presiden direncanakan akan menemui kelompok yang sama, hari Jumat.

Dalam pidatonya, Mitt Romney memusatkan perhatian pada ekonomi dalam negeri, dengan mengatakan keluarga Hispanik telah menderita bersama dengan seluruh rakyat selama Obama menjabat.

"Saya meminta Anda sekalian untuk secara jujur melihat ke 3.5 tahun lalu dan bertanya apakah Amerika bisa berbuat lebih baik. Apakah Amerika dengan tingkat pengangguran 11 persen dari kalangan Hispanik adalah Amerika yang kita impikan? Kita bisa berbuat lebih baik," ujar Romney.

Mantan Gubernur Massachusetts itu memilih bertahan dalam beberapa hari terakhir, menyusul pengumuman baru-baru ini oleh Presiden Obama yang akan mengakhiri deportasi banyak anak dari warga asing ilegal, sebuah langkah populer di kalangan komunitas imigran.

Romney mengatakan dia akan mengambil pendekatan yang berbeda, tetapi tidak merincikannya.

Ia menambahkan, "Saya akan menerapkan solusi jangka panjang saya sendiri yang akan menggantikan dan mengesampingkan tindakan sementara presiden. Sebagai presiden saya tidak akan puas dengan langkah-langkah jangka pendek."

Romney mengatakan dia akan menangani masalah imigrasi ilegal dengan "cara mulia, namun tegas" dan menyatakan kembali dukungannya akan tembok perbatasan antara Amerika dan Meksiko.

Romney dan saingannya untuk nominasi presiden dari Partai Republik mengambil sikap keras mengenai imigrasi ilegal selama kampanye pemilihan pendahuluan tahun ini, dan sebagian pemilih Hispanik tersinggung dengan beberapa retorika keras itu.

Pekan lalu, Presiden Obama mengumumkan perubahan kebijakan yang akan memungkinkan banyak anak muda dibawa ke Amerika secara ilegal untuk tetap berada di negara itu untuk belajar dan berkarir.

"Mereka adalah orang Amerika di dalam hati mereka, dalam pikiran mereka, semuanya kecuali di atas kertas," kata Presiden Obama.

Aktivis imigrasi dengan senang hati menyambut perubahan itu dan banyak yang mengisyaratkan bahwa langkah tersebut bisa membantu presiden memperkuat dukungan di kalangan pemilih Hispanik dalam pemilihan bulan November mendatang.

Cristina Jimenez adalah anggota United We Dream Network, salah satu kelompok yang turut serta dalam unjuk rasa di Washington baru-baru ini.

Warga keturunan Hispanik di Amerika melakukan unjuk rasa menuntut hak-hak imigran dalam protes "A Day Without Immigrants" (foto: dok).
Warga keturunan Hispanik di Amerika melakukan unjuk rasa menuntut hak-hak imigran dalam protes "A Day Without Immigrants" (foto: dok).
"Kami ingin memastikan bahwa komunitas Latin dan imigran di Amerika menyambut baik pengumuman ini, dan siap untuk berpartisipasi secara penuh dalam pelaksanaan pengumuman Presiden Obama itu dan bahwa mereka terlibat dalam kehidupan di Amerika sehari-hari," ujar Cristina.

Tapi pengamat politik Charlie Cook mengatakan Partai Demokrat mungkin menghadapi tantangan tahun ini dalam memotivasi para pemilih Hispanik untuk mendatangi tempat pemungutan suara.

Ia mengatakan, "Jika Anda mengatakan, 'Apa yang menjadi tiga atau empat prioritas utama dari kampanye Obama,' itu tidak akan meyakinkan para pemilih Hispanik. Itu akan memotivasi mereka untuk mendatangi TPS untuk memilih, karena dalam hal untuk meyakinkan pemilih, Obama berada di jalur yang tepat. Tapi Obama harus memotivasi para pemilih Hispanik itu."

Mantan Anggota Dewan Perwakilan Fraksi Republik Tom Davis dari Virginia mengatakan bahwa pada akhirnya, kekhawatiran pemilih tentang ekonomi akan mengalahkan upaya untuk memotivasi Hispanik dan kelompok-kelompok pendukung Demokrat penting lainnya.

"Dalam pemilu ini, dengan ekonomi sebagai pusat perhatian, itu seakan menutupi etnis traditional dan koalisi budaya yang telah dibangun bersama. Dan saya pikir itu merugikan presiden," papar Tom Davis.

Survei opini publik baru-baru ini menunjukkan Presiden Obama menggalang sekitar 67 persen dukungan dari komunitas Hispanik, persentase yang sama ketika ia bersaing dengan John McCain dari Partai Republik dalam pemilu tahun 2008.
XS
SM
MD
LG