Tautan-tautan Akses

Isu Ekonomi, Inti Kampanye Pilpres AS


Isu ekonomi, khususnya penciptaan lapangan kerja akan menjadi topik utama dalam kampanye pilpres AS, karena angka pengangguran yang masih di atas 8 persen (foto: dok).
Isu ekonomi, khususnya penciptaan lapangan kerja akan menjadi topik utama dalam kampanye pilpres AS, karena angka pengangguran yang masih di atas 8 persen (foto: dok).

Perang retorika, khususnya soal prestasi ekonomi, telah berkobar antara Presiden Obama dan Mitt Romney, dengan dukungan penuh dari partai masing-masing.

Hari pemilu presiden Amerika masih lima bulan lagi dan calon penantang Presiden Obama belum diresmikan sampai berlangsung Konvensi Nasional Partai Republik di Tampa, Florida bulan Agustus mendatang.

Presiden Barack Obama dari Partai Demokrat dan Mitt Romney, calon penantangnya dari Partai Republik saling melepas pukulan mengenai prestasi ekonomi masing-masing. Ini menunjukkan isu ekonomi, terutama penciptaan lapangan pekerjaan tetap menjadi inti kampanye presiden tahun 2012 ini.

Hari Senin, Presiden Obama meluncurkan iklan televisi yang keras yang menyoroti rekor Romney ketika menjadi gubernur Massachusetts. Pesan dalam iklan itu menuduh Romney menumpuk hutang ketika menjabat dan bertanggung jawab atas penciptaan lapangan pekerjaan paling buruk di Amerika.

Dikatakan dalam iklan itu, “ekonomi Romney” tidak jalan ketika itu dan tidak akan bisa jalan sekarang, dan bahwa warga Amerika tidak akan mampu menanggung hasil ekonomi seperti itu.”

“Ketika Mitt Romney menjadi gubernur, Massachusetts menjadi nomor satu. Nomor satu dalam utang negara bagian, berutang 18 miliar dolar, utang per kapita lebih besar dibanding di negara bagian manapun di Amerika. Pada waktu bersamaan Massachusetts anjlok ke peringkat 47 dalam penciptaan lapangan kerja, salah satu prestasi ekonomi paling buruk di Amerika. Nomor satu dalam utang, nomor 47 dalam penciptaan lapangan kerja. Itulah ekonomi Romney yang tidak berhasil waktu itu dan tidak akan berhasil sekarang,“ ejek Obama.

Presiden Obama dan kandidat Presiden partai Republik, Mitt Romney saling mengejek mengenai prestasi ekonomi lawan mereka dalam iklan politik di televisi (foto: dok).
Presiden Obama dan kandidat Presiden partai Republik, Mitt Romney saling mengejek mengenai prestasi ekonomi lawan mereka dalam iklan politik di televisi (foto: dok).
Iklan itu diluncurkan sehari setelah kubu Romney menghantam Obama, dengan mengatakan sang presiden benar-benar tidak mengetahui keadaan ketika Jumat lalu mengatakan “sektor swasta Amerika baik-baik saja.”

“Sektor swasta baik-baik saja. Yang kita lihat sebagai kelemahan dalam perekonomian kita berhubungan dengan pemerintahan negara bagian dan lokal,” kata Obama.

Iklan itu adalah yang kedua dalam dua minggu yang menyerang rekor ekonomi Romney di Massachusetts. Minggu lalu, juru bicara kubu kampanye Romney mengatakan rekor ekonomi Romney sebenarnya lebih baik daripada rekor Obama, dan menyebut angka pengangguran di negara bagian itu sebesar 4,7 persen ketika Romney mengakhiri jabatannya sebagai gubernur, dibanding angka pengangguran nasional sekarang yang delapan persen.

Kantor berita Associated Press hari Selasa mengatakan iklan kubu Obama itu bersifat pilih-pilih dalam penggunaan data ekonomi itu. Dikatakan, perekonomian Massachusetts sedikit membaik ketika Romney menjadi gubernur walaupun pertumbuhan rata-rata lapangan kerja memang termasuk salah satu yang terburuk di Amerika.

Menanggapi pernyataan Presiden Obama bahwa sektor swasta baik-baik saja, Mitt Romney mengatakan itu bukan sekedar kesalahan acak. Berbicara dalam kampanye di Orlando, Florida hari Selasa, Romney mengatakan ucapan itu bukanlah sekedar satu baris kalimat yang keluar dari konteks, tapi pernyataan itu merupakan satu dari banyak tanda bahwa presiden Amerika sekarang “tidak mengetahui apa yang terjadi di seluruh pelosok Amerika.”

“Bagi presiden Amerika untuk tampil dan mengatakan sektor swasta baik-baik saja, dia akan tercatat dalam sejarah. Ini adalah kesalahan perhitungan yang luar biasa dan kesalahpahaman oleh Presiden yang tidak mengetahui keadaan di lapangan,” ujar Romney.

Kepada para pendukungnya, Mitt Romney mengatakan kini telah tiba waktunya untuk memilih seorang presiden yang memahami apa yang sedang terjadi di Amerika, dan dialah orangnya, seraya menambahkan jika terpilih menjadi presiden, dia bertekad akan memulihkan “kekuatan” Amerika.

Dalam kampanye itu Mitt Romney juga membidik undang-undang perawatan kesehatan yang disahkan pemerintah Obama dengan mengatakan undang-undang itu telah merusak perekonomian Amerika karena para pengusaha kecil tidak mampu membayar premi asuransi kesehatan wajib bagi karyawan, pasangan dan anak-anak mereka sampai mereka mencapai usia 26 tahun. Romney mengatakan “kebijakan ini tidak sekedar buruk, tapi (juga) tidak terjangkau.”
XS
SM
MD
LG