Tautan-tautan Akses

Relokasi Terhambat, Para Migran di Bosnia Bermalam di Bus


Ratusan migran menunggu di dekat bus setelah kamp "Lipa" ditutup, di Bihac, Bosnia dan Herzegovina, 30 Desember 2020. (Foto: Reuters/Dado Ruvic)
Ratusan migran menunggu di dekat bus setelah kamp "Lipa" ditutup, di Bihac, Bosnia dan Herzegovina, 30 Desember 2020. (Foto: Reuters/Dado Ruvic)

Ratusan migran dari kamp yang terbakar di barat laut Bosnia menghabiskan malam di dalam bus setelah upaya untuk memindahkan mereka mengalami kegagalan.

Pihak berwenang Bosnia mengirim sejumlah bus, Selasa (29/12), untuk memindahkan para migran dari kamp Lipa ke barak militer di Bosnia tengah, tetapi upaya ini dibatalkan setelah penduduk setempat di sana mengorganisir protes untuk mencegah relokasi. Pada Rabu (30/12) pagi, media-media setempat melaporkan, para migran masih berada di dalam bus-bus itu.

Kamp Lipa -- yang terletak dekat perbatasan Bosnia dengan negara anggota Uni Eropa Kroasia -- hancur akibat kebakaran pekan lalu, dan mengalami kelangkaan fasilitas-fasilitas dasar seperti air dan pemanas. Sekitar 1.000 migran terdampar di sana selama berhari-hari, menghadapi cuaca musim dingin yang bersalju dan berangin setelah kebakaran itu.

Situasi tersebut telah mendorong munculnya peringatan dari para pejabat Uni Eropa dan kelompok-kelompok bantuan tentang bencana kemanusiaan dan meningkatkan tekanan pada Bosnia untuk memindahkan para migran dari kamp itu.

Negara Balkan bermasalah yang mengalami perang dahsyat pada 1990-an itu sedang kesulitan menanggulangi masuknya ribuan migran yang berusaha mencapai Eropa Barat. Pertengkaran di antara otoritas yang terpecah secara etnis di Bosnia telah mencegah respons terorganisir terhadap krisis itu, dan menyebabkan sekitar 3.000 migran terpaksa tidur di tempat-tempat yang tidak jelas atau di tenda-tenda darurat.

Kebanyakan migran tinggal di sudut barat laut Bosnia, di mana mereka berharap bisa menyeberang ke Kroasia sebelum melanjutkan ke negara-negara Uni Eropa yang kaya. Untuk sampai ke Kroasia, para migran itu menggunakan rute-rute ilegal yang sulit di kawasan pegunungan. Yang memprihatinkan, mereka sering tertangkap dan diusir pulang. Tak sedikit di antara mereka yang terpaksa menghadapi kekerasan dari polisi Kroasia. [ab/uh]

Recommended

XS
SM
MD
LG