Tautan-tautan Akses

Proyek Taman Komodo Jalan Terus, Meski Ada Peringatan UNESCO


Sebuah perahu wisata terlihat di lepas pantai Pulau Rinca di Taman Nasional Komodo, tujuan wisata populer di Indonesia Timur 24 Mei 2016. (Foto: Antara via Reuters)
Sebuah perahu wisata terlihat di lepas pantai Pulau Rinca di Taman Nasional Komodo, tujuan wisata populer di Indonesia Timur 24 Mei 2016. (Foto: Antara via Reuters)

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kamis (5/8), mengatakan pembangunan proyek pariwisata "Taman Jurassic" akan berlanjut, meskipun UNESCO memperingatkan rencana itu dapat berdampak negatif terhadap lingkungan.

Pembangunan sejumlah proyek pariwisata di Taman Nasional Komodo, sebuah Situs Warisan Dunia UNESCO, dimulai tahun lalu. Kegiatan itu memicu kekhawatiran tentang ancaman terhadap ekonomi setempat dan habitat komodo.

Bulan lalu, pejabat Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) mengatakan dalam konferensi Komite Warisan Dunia bahwa proyek tersebut memerlukan penilaian dampak lingkungan baru terkait masalah penangkapan ikan ilegal dan potensi risiko terhadap habitat alami komodo.

Komodo berkeliaran di pantai pulau Komodo, habitat alami kadal terbesar di dunia. Indonesia telah mendeklarasikan pulau-pulau itu sebagai taman nasional pada tahun 1980 untuk melindungi komodo. (Foto: AFP)
Komodo berkeliaran di pantai pulau Komodo, habitat alami kadal terbesar di dunia. Indonesia telah mendeklarasikan pulau-pulau itu sebagai taman nasional pada tahun 1980 untuk melindungi komodo. (Foto: AFP)

"Proyek ini akan dilanjutkan... sudah terbukti tidak berdampak apa-apa," kata Wiratno, Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam Dan Ekosistem KLHK, kepada Reuters.

Pejabat UNESCO mengatakan pada pertemuan bulan lalu bahwa mereka meminta penilaian terbaru dari pemerintah Indonesia, tetapi belum mendapat tanggapan. Wiratno mengatakan penilaian baru sedang disusun dan dapat dikirim pada September.

Tidak jelas proyek yang berpusat di Pulau Rinca itu seperti apa. Tahun lalu, pemerintah mengatakan sedang membangun "tempat wisata premium" di kawasan tersebut.

Dalam pernyataan terpisah, Wiratno mengatakan proyek tersebut mencakup pekerjaan renovasi pada struktur yang ada dan tidak menimbulkan bahaya bagi Komodo.

Rima Melani Bilaut dari LSM Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), mengatakan proyek tersebut dapat berdampak pada masyarakat setempat, serta mengganggu komodo.

"Kami mendesak pemerintah untuk mengembangkan pariwisata yang berbasis rakyat. Ada masyarakat yang tinggal di sana," katanya. [ah/ft]

Recommended

XS
SM
MD
LG