Tautan-tautan Akses

Produsen Bawang Putih AS Menuai Berkah Perang Dagang AS-China 


Para karyawan sedang menyortir bawang putih di Christropher Ranch, Gilroy, California, 22 Juli 2010. (Foto: AP)
Para karyawan sedang menyortir bawang putih di Christropher Ranch, Gilroy, California, 22 Juli 2010. (Foto: AP)

 Panen yang buruk dan perang dagang antara AS-China telah mendorong utang pertanian Amerika Serikat mencapai level rekor sebesar AS$416 miliar tahun ini. Namun, tidak semua petani mengalami masa sulit.

Di Gilroy, California, yang dikenal sebagai pusat bawang putih Amerika, kita bisa mendapati semua hal yang berhubungan dengan bawang putih. Bahkan lukisan dinding di pusat kota juga menunjukkan bawang putih.

Pertanian Christopher Ranch telah menanam bawang putih selama 63 tahun. Mereka memroses sekitar satu miliar umbi bawang yang aromanya menyengat setiap tahun. Tidak seperti banyak pertanian lain yang dirugikan oleh perang dagang yang dilancarkan pemerintahan Trump dengan China, bisnis bawang sedang naik daun di Christopher Ranch.

"Christopher Ranch menanam hampir 45.500 ton bawang tiap tahun. Separuh hasilnya dijual segar, separuh lainnya diolah di dalam pabrik,” kata Ken Christopher.

Setelah pemerintahan Trump menerapkan dua putaran tarifterhadap bawang putih China, Christopher Ranch memperkirakan kenaikan penjualan sebesar 30 persen tahun ini. Tetapi bisnis belum pernahsebaik ini.

"Tahun 1994, pengekspor bawang China mulai menjual puluhan juta pon bawang dengan harga sangat murah dan ilegal. Dulu ada 12 produsen bawang putih komersial di California, sekarang hanya ada tiga," kata Ken.

Karena kesaksian yang diberikan kakek Christopher kepada Kongres, pemerintah AS menaikkan tarif impor bawang putih China sebesar 377 persen karena penjualan murah itu.

Namun sampai perang dagang terbaru ini, China masih mengekspor sebagian besar bawang putih China ke AS. Harga bawang California sekitar empat kali lipat dari bawang impor China. Tetapi dengan tarif baru, sekotak bawang putih China yang dulu seharga AS$15 atau sekitar Rp 208 ribu, sekarang harganya mencapai AS$45 hingga AS$50 dolar atau lebih dari Rp 600 ribu.

Sebagai pemenang dalam perang dagang ini, Christopher mengatakan ia menyambut baik tarif untuk produk-produk China, tetapi ia masih mendukung perdagangan bebas.

Meskipun penerapan tarif telah membantu produsen bawang Amerika untuk jangka pendek, Christopher masih percaya perang dagang tidak baik bagi AS maupun China. [ps/ii]

Recommended

XS
SM
MD
LG