Tautan-tautan Akses

Presiden Zimbabwe Abaikan Proses Pemakzulannya


Presiden Zimbabwe Robert Mugabe (kanan) berjabat tangan dengan Jenderal Angkatan Darat Constantino Chiwenga sebelum menyampaikan pidato yang disiarkan secara langsung dari Harare, 19 November 2017.
Presiden Zimbabwe Robert Mugabe (kanan) berjabat tangan dengan Jenderal Angkatan Darat Constantino Chiwenga sebelum menyampaikan pidato yang disiarkan secara langsung dari Harare, 19 November 2017.

Presiden Zimbabwe yang sudah lama berkuasa Robert Mugabe mengabaikan batas waktu tengah hari Senin (20/11) untuk mengundurkan diri, kalau tidak, akan menghadapi pemakzulan. Mugabe menegaskan dalam pidato televisi hari Minggu (19/11) bahwa ia tidak bermaksud meletakkan jabatan.

Jutaan orang menghidupkan radio dan televisi, Minggu (19/11) dengan mengira akan merayakan akhir kekuasaan otokratik Mugabe selama 37 tahun.

Mereka sangat kecewa, sebagian sampai berlinang air-mata, mendengar klaim Mugabe ia akan memimpin kongres partai ZANU PF bulan depan.

Ia tidak menyebut kata "meletakkan jabatan" atau ia tampaknya "tidak menganggap sungguh-sungguh" intervensi militer dalam krisis politik negara itu.

“Operasi itu tidak merupakan ancaman terhadap tertib undang-undang dasar yang sangat kita banggakan dan itu juga tidak menantang kekuasaan saya sebagai kepala negara, bahkan sebagai panglima tertinggi,” katanya.

Partai yang berkuasa telah mengeluarkan batas-waktu tengah hari dalam rapatnya hari Minggu dan juga telah memecat Mugabe sebagai ketua ZANU-PF, partai yang dia ikut dirikan dan mengangkat wakil presiden yang dipecat Emmerson Mnangagwa sebagai ketua baru partai. [gp]

Recommended

XS
SM
MD
LG