Tautan-tautan Akses

Presiden Jokowi Umumkan Pembentukan Unit Kerja Pembinaan Ideologi Pancasila


Presiden Jokowi menjadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila ke 72, yang diselenggarakan di Halaman Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, 1 Juni 2017 (Foto: VOA/Andylala)
Presiden Jokowi menjadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila ke 72, yang diselenggarakan di Halaman Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, 1 Juni 2017 (Foto: VOA/Andylala)

Presiden Joko Widodo menjadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila ke 72, yang diselenggarakan di halaman Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, 1 Juni 2017.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam peringatan Hari Lahir Pancasila mengumumkan pembentukan unit kerja atau lembaga yang fokusnya adalah penguatan nilai-nilai dan ideologi Pancasila.

Dalam perayaan Hari Lahir Pancasila di Kementerian Luar Negeri Jakarta Kamis (1/6), Jokowi mengungkapkan dirinya telah mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 54 Tahun 2017 tentang Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila.

"(Dalam rangkaian peringatan hari lahir Pancasila ini saya telah menetapkan Peraturan Presiden No 54 Tahun 2017 tentang unit kerja Presiden untuk pembinaan ideologi Pancasila.) Lembaga baru ini adalah kepanjangan tangan saya yang bersama seluruh komponen bangsa memperkuat pengamalan Pancasila yang menjadi bagian integral dari pembangunan ekonomi, sosial, politik dan kebudayaan," kata Presiden Joko Widodo.

Nantinya lembaga baru tersebut lanjut Jokowi, akan terintegrasi dengan program-program pemerintah, seperti pengentasan kemiskinan, pemerataan kesejahteraan, dan berbagai program lainnya. Selain itu, Presiden juga meminta masyarakat harus waspada terhadap segala bentuk pemahaman dan gerakan yang tidak sesuai dengan Pancasila.

"Kita harus waspada terhadap segala bentuk pemahaman dan gerakan yang tidak sesuai dengan Pancasila. Pemerintah pasti bertindak tegas terhadap organisasi dan gerakan yang anti Pancasila, yang anti UUD 1945, yang anti NKRI dan yang anti Bhineka Tunggal Ika. Pemerintah pasti bertindak tegas terhadap paham dan gerakan komunisme yang jelas-jelas dilarang di bumi Indonesia," imbuh Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla berfoto bersama keluarga Bung Karno dan keluarga Bung Hatta di dalam Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, 1 Juni 2017. (Foto: VOA/Andylala)
Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla berfoto bersama keluarga Bung Karno dan keluarga Bung Hatta di dalam Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, 1 Juni 2017. (Foto: VOA/Andylala)

Jokowi mengatakan, Indonesia saat ini tengah diuji dari berbagai macam tindakan dan pandangan yang mengancam kebhinekaan.

"Kehidupan berbangsa dan bernegara kita selalu mengalami tantangan. Kebhinekaan kita selalu diuji. Ada tindakan dan pandangan yang mengancamnya. Ada sikap tidak toleran yang mengusung ideologi lain selain Pancasila. Dan semua itu diperparah oleh penyalahgunaan media sosial oleh berita bohong dan ujaran kebencian yang tidak sesuai dengan budaya bangsa kita," lanjutnya.

Lebih lanjut Jokowi mengingatkan situasi konflik berkepanjangan di beberapa negara akibat tidak kuatnya dasar negara.

"Kita harus belajar dari pengalaman buruk negara lain yang dihantui oleh radikalisme dan konflik sosial. Yang dihantui oleh terorisme dan perang saudara. Dengan Pancasila dan UUD 1945, dalam bingkai NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, kita bisa terhindar dari masalah-masalah tersebut. Kita bisa hidup rukun dan bergotong royong untuk memajukan negeri ini. Dengan Pancasila, Indonesia adalah rujukan masyarakat internasional untuk membangun kehidupan yang damai, yang adil yang makmur di tengah kemajemukan dunia," pesan Presiden Joko Widodo.

Dalam sambutannya ini, Presiden juga mengajak peran serta berbagai kelompok masyarakat di antaranya para ulama dan tokoh agama lainnya untuk bersama menjaga Pancasila. Peran serta tokoh agama, lanjut Jokowi, juga penting untuk mengajak masyarakat bersikap saling menghormati satu sama lain.

"Saya mengajak peran aktif para ulama, para ustad, para pendeta, para pastur, para biksu, para pedanda, para pendidik, para budayawan dan pelaku seni, para pelaku media dan jajaran pemerintahan, TNI dan Polri serta seluruh komponen masyarakat untuk bersama menjaga Pancasila," imbau Presiden Jokowi.

Ketua MPR Zulkifli Hasan menyambut baik pembentukan Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila. Ia berharap, lembaga itu nantinya bisa menguatkan ideologi Pancasila di masyarakat.

"Ya, bahannya pasti dari kita. Seperti dulu lah, harus masif. Biar kejadian seperti sekarang tidak lagi terjadi. Harus ada seperti Manggala BP7 ((Badan Pembina Pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila). Nah, itulah bentuknya lembaga pengamalan Pancasila. Kita tunggu nanti kiprahnya seperti apa," kata Ketua MPR Zulkifli Hasan.

Untuk pertama kali dalam sejarah Republik Indonesia, peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni pada tahun ini ditetapkan pemerintah sebagai hari libur nasional. Penetapan Hari Lahir Pancasila sebagai hari libur nasional berdasarkan Keputusan Presiden Joko Widodo Nomor 24 Tahun 2016 tertanggal 1 Juni 2016 tentang Hari Lahir Pancasila.

Dalam Keputusan Presiden itu ditetapkan tanggal 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahir Pancasila dan peringatan Hari Lahir Pancasila merupakan hari libur nasional sejak 1 Juni 2017. Meskipun Hari Lahir Pancasila sekarang sesungguhnya merupakan peringatan yang ke 72 tahun tetapi peringatannya secara nasional baru tahun ini.

Presiden Umumkan Pembentukan Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:02:59 0:00

Selain di Gedung Pancasila, sejumlah kementerian juga melakukan upacara dengan inspektur masing-masing yang akan membacakan sambutan Kepala Negara. Pemerintah juga menyelenggarakan Pekan Pancasila pada 29 Mei hingga 4 Juni 2017 untuk meramaikan Hari Lahir Pancasila.

Pemerintah memeriahkan peringatan Hari Lahir Pancasila dengan lebih semarak melalui berbagai kegiatan yang terangkum dengan tema peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2017 yaitu "Saya Indonesia, Saya Pancasila".

Masyarakat juga diajak ikut mendukung dan menyemarakkan peringatan Hari Lahir Pancasila pada 2017 melalui penggunaan tanda pagar (#) #PekanPancasila, #SayaPancasila,#PancasilaReborn, #KenalPancasila, #PancasilaPunyaKita, #PancasilaSatu, #Pancasila2017 melalui kegiatan atau foto di masing-masing jejaring sosial. [aw/lt]

Recommended

XS
SM
MD
LG