Tautan-tautan Akses

Presiden Paraguay Batal Mundur, Incar Jabatan Senat


ARSIP – Presiden Paraguay, Horacio Cartes, menerima Presiden Uruguay, Tabare Vazquez, dalam Pertemuan Puncak Mercosur yang ke-52 di Luque, Paraguay, 18 Juni 2018 (foto: AP Photo/Marta Escurra)
ARSIP – Presiden Paraguay, Horacio Cartes, menerima Presiden Uruguay, Tabare Vazquez, dalam Pertemuan Puncak Mercosur yang ke-52 di Luque, Paraguay, 18 Juni 2018 (foto: AP Photo/Marta Escurra)

Presiden Paraguay Horacio Cartes hari Selasa membatalkan pengunduran dirinya, petunjuk bahwa ia kalah dalam usahanya memperoleh dukungan penuh dari Senat dan memperluas pengaruhnya - dan mungkin perlindungan hukum - setelah masa jabatannya berakhir Agustus nanti.

Cartes mengumumkan pembatalan itu dalam cuitan di Twitter, mengungkapkan kekesalannya karena tidak bisa meraih cukup dukungan Senat untuk menyetujui pengunduran diri yang akan memungkinkannya menduduki kursi Senat sebelum batas waktu 30 Juni, sekitar enam minggu sebelum masa jabatannya sebagai presiden berakhir. Konstitusi negara itu melarang pejabat menduduki dua jabatan sekaligus.

Presiden, yang dilarang dipilih kembali, memenangkan kursi Senat dalam pemilihan 22 April, tampaknya berharap posisi itu akan membantu memperluas pengaruhnya ke masa depan. Kritik juga mengatakan ia mungkin termotivasi oleh fakta bahwa kursi Senat akan memberinya kekebalan dari tuntutan atas kejahatan apa pun.

Partai-partai yang beroposisi dan anggota partainya sendiri, Partai Colorado, yang membangkang menghalangi upayanya undur diri.

Seorang pengganti akan mengambil alih kursi Cartes di Senat, tetapi menurut analis politik Ignacio Martinez, Cartes tampaknya akan mencoba lagi mengambil kursi Senat itu setelah tidak lagi menjabat presiden “karena jelas tujuannya adalah memiliki kekebalan parlementer jika ada tuntutan pidana terhadapnya.''

Sebelum menjadi presiden, Cartes menambah kekayaan keluarga dengan dua lusin bisnis, mulai dari bank, tembakau, minuman ringan sampai tim sepak bola.

Konstitusi Paraguay memberi Cartes dan mantan presiden lain, kursi kehormatan di Senat, tetapi itu adalah posisi tanpa hak suara yang menurut banyak pakar hukum, tidak memberi kekebalan. [ka/jm]

XS
SM
MD
LG