Tautan-tautan Akses

Presiden Iran Tolak Dukungan Trump bagi Demonstran Iran


Presiden Iran Hassan Rouhani memberikan sambutan dalam sidang kabinet di Teheran, Iran, 31 Desember 2017. (Foto: Kantor Presiden Iran via AP)
Presiden Iran Hassan Rouhani memberikan sambutan dalam sidang kabinet di Teheran, Iran, 31 Desember 2017. (Foto: Kantor Presiden Iran via AP)

Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan Presiden Amerika Donald Trump tidak memiliki hak untuk menyatakan simpati bagi rakyat Iran setelah menyebut mereka sebagai teroris. Trump memuji para demonstran di Iran karena berunjuk rasa menentang kebijakan ekonomi pemerintah negara itu.

Protes-protes di jalan di beberapa kota Iran telah memasuki hari keempat berturut-turut, hari Minggu, dan telah berubah menjadi kekerasan di beberapa tempat. Dua orang dilaporkan tewas dalam unjuk rasa, Sabtu malam (30/12) di kota Dorud, Iran Barat.

Protes-protes anti-pemerintah di Iran telah berlanjut memasuki hari keempat berturut-turut, hari Minggu, di beberapa bagian negara itu. Unjuk rasa tersebut dimulai di kawasan Timur Laut sebagai protes terhadap kesulitan ekonomi dan kenaikan harga-harga. Akan tetapi begitu unjuk rasa itu meluas, sebagian protes juga menyerukan diakhirinya rezim yang dipimpin ulama.

Presiden Iran Hassan Rouhani hari Minggu (31/12) mengatakan bahwa rakyat memiliki hak untuk memprotes dan mengritik pemeirntah. Tetapi dalam pidato pada rapat kabinet, ia juga menyatakan gejolak sosial dan penghancuran properti publik tidak akan diterima.

“Pemerintah sama sekali tidak akan menerima kelompok-kelompok yang melakukan penghancuran properti publik atau mengganggu ketertiban umum atau menyulut kerusuhan di tengah masyarakat. Rakyat kita juga tidak akan menerimanya,” kata Presiden Hassan Rouhani.

Protes-protes ini merupakan unjuk ketidakpuasan terbesar di Iran sejak demonstrasi 2009 setelah pemilihan presiden yang disengketakan. Pemerintah telah memberlakukan apa yang disebutnya pembatasan “sementara” terhadap aplikasi SMS Telegram dan Instagram yang digunakan para demonstran. Menteri Dalam Negeri Iran menyatakan pasukan keamanan telah mengidentifikasi para demonstran yang memiliki kaitan dengan musuh-musuh Iran dan bahwa mereka akan diadili “pada waktunya.”

“Kita semua melihat bagaimana mereka menyalahgunakan dunia maya dan mendorong kekerasan, melancarkan huru-hara secara sistematis, mengajarkan pembuatan senjata dan bahan peledak, mendorong pengunjuk rasa untuk melawan polisi serta mendorong pembakaran rumah-rumah dan toko-toko. Orang-orang ini jelas bukan bagian dari rakyat Iran,” kata Menteri Dalam Negeri Abdolreza Rahmani Fazli.

Orang-orang Iran yang tinggal di pengasingan juga berdemonstrasi untuk mendukung rekan-rekan mereka di tanah air. Presiden Amerika Donald Trump memuji para demonstran, dengan menulis dalam satu cuitan bahwa rakyat Iran akhirnya melihat uang mereka dicuri dan dihabiskan dengan sia-sia untuk terorisme. Presiden Rouhani mengatakan Trump tidak memiliki hak untuk menyatakan simpati bagi rakyat Iran.

“(Trump) orang Amerika ini, yang ingin bersimpati dengan rakyat kita sekarang ini, telah lupa bahwa ia menyebut rakyat Iran “teroris” beberapa bulan silam,” kata Hassan Rouhani.

Trump selama ini adalah pengecam keras perjanjian yang ditandatangani Iran dengan enam negara, termasuk Amerika Serikat, untuk menghentikan program nuklirnya. [uh/ab]

XS
SM
MD
LG