Tautan-tautan Akses

Pompeo Peringatkan China untuk Tak Intervensi Jurnalis AS di Hong Kong


Seorang wartawan menutup wajahnya setelah para polisi menembakkan gas air mata ke arah demonstran anti RUU ekstradisi di Hong Kong, China, 4 Agustus 2019.
Seorang wartawan menutup wajahnya setelah para polisi menembakkan gas air mata ke arah demonstran anti RUU ekstradisi di Hong Kong, China, 4 Agustus 2019.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada Minggu (17/5) mengatakan pemerintah China telah mengancam akan mencampuri pekerjaan para jurnalis AS di Hong Kong.

Pompeo menambahkan segala keputusan terkait otonomi Hong Kong bisa mempengaruhi penilaian AS terhadap status Hong Kong.

"Para wartawan ini adalah anggota pers bebas, bukan kader propaganda, dan pemberitaan mereka memberi informasi kepada warga China dan seluruh dunia," kata Pompeo dalam pernyataan.

Inggris mengembalikan Hong Kong kepada China pada 1997, dan wilayah itu dijanjikan "otonomi tingkat tinggi" selama 50 tahun, sesuatu yang menjadi dasar bagi wilayah itu untuk mendapat status khusus berdasarkan UU AS, yang telah membantunya berkembang sebagai pusat keuangan dunia.

Pompeo mengumumkan pada 6 Mei bahwa Departemen Luar Negeri menunda penyerahan sebuah laporan kepada Kongres. Laporan itu mempelajari apakah Hong Kong menikmati otonomi yang cukup dari China untuk terus mendapat perlakuan khusus dari AS.

Dia mengatakan ketika itu penundaan itu dilakukan untuk memungkinkan agar laporan itu juga mencakup aksi yang mungkin Beijing lakukan menjelang Kongres Rakyat Nasional China pada 22 Mei.

Ketegangan antara Washington dan Beijing telah meningkat dalam beberapa pekan belakangan, sementara Pompeo dan Presiden Donald Trump mengeluhkan tentang cara China menangani wabah virus corona. [vm/pp]

XS
SM
MD
LG