Tautan-tautan Akses

Pompeo: AS Siap Bantu Perundingan Afghanistan-Taliban


Menlu Amerika Mike Pompeo mengatakan, "AS siap mendukung, membantu dan ikut dalam perundingan langsung antara pemerintah Afghanistan dan Taliban.”
Menlu Amerika Mike Pompeo mengatakan, "AS siap mendukung, membantu dan ikut dalam perundingan langsung antara pemerintah Afghanistan dan Taliban.”

Amerika siap “mendukung, membantu dan ikut dalam perundingan langsung antara pemerintah Afghanistan dan Taliban,” Menteri LN Amerika Mike Pompeo mengatakan hari Minggu (19/8), tidak lama setelah Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengumumkan rincian gencatan senjata yang baru.

“Amerika menyambut pengumuman pemerintah Afghanistan untuk mengadakan gencatan senjata dengan Taliban. Rencana itu sesuai dengan seruan rakyat Afghanistan supaya diadakan perdamaian,” ujar Pompeo.

“Gencatan senjata sebelum ini menunjukkan kemauan mendalam rakyat Afghanistan untuk mengakhiri perang itu, dan kami harap gencatan senjata yang baru ini akan mendorong kemajuan kearah keamanan yang berkelanjutan,” kata pernyataan Pompeo tersebut.

“Kini tidak ada lagi hambatan untuk berunding. Tiba waktunya untuk menciptakan perdamaian,” tambah Pompeo lagi.

Hari Minggu pagi Presiden Ashraf Ghani mengumumkan gencatan senjata unilateral selama tiga bulan, hanya beberapa jam setelah para pejabat pemerintah mengukuhkan bahwa Taliban telah merebut distrik di sebelah utara Kabul dan menangkap puluhan tentara pemerintah.

Ghani mengatakan, pasukannya akan menghentikan semua operasi mulai hari Senin ini, dengan syarat Taliban melakukan hal yang sama.

Gencatan senjata itu terjadi bersamaan dengan perayaan hari raya Idul Adha, tapi belum ada reaksi dari Taliban.

Pengumuman gencatan senjata itu dikeluarkan setelah pertempuran di propinsi Faryab di utara. Gubernur Faryab Naqibullah Fayiq mengatakan kawasannya telah dikepung selama beberapa hari dan direbut oleh pemberontak hari Sabtu karena pasukan Afghanistan yang terkepung itu tidak mendapat bantuan dari pemerintah pusat.

Fayiq tidak mau menjelaskan nasib pasukan pemerintah yang terkepung itu, tapi media lokal melaporkan sekitar 100 tentara Afghanistan hilang.

Juru bicara Taliban mengatakan pasukannya memasuki distrik Bilchiragh tanpa mendapat perlawanan dari pasukan pemerintah, dan mengatakan pasukan Afghanistan itu bahkan “menyambut dan bersalaman” dengan Taliban.

Sementara itu kota Ghazni yang berpenduduk 270.000 orang hari Minggu mulai mendapat pasokan bantuan, beberapa hari setelah pasukan Afghanistan merebut kembali ibukota propinsi itu dari Taliban.

PBB memperkirakan pertempuran merebut kota Ghazni itu menewaskan sekitar 200 warga sipil, sementara pejabat

Afghanistan dan media melaporkan, pasukan pemerintah dan Taliban yang tewas mencapai 400 orang. [ii]

Recommended

XS
SM
MD
LG