Tautan-tautan Akses

Polisi Bahrain Kuasai Kembali Lapangan Mutiara


Pasukan Dewan Kerjasama Teluk bergerak memasuki Lapangan Mutiara di Manama untuk mengevakuasi para demonstran, Rabu (16/3).
Pasukan Dewan Kerjasama Teluk bergerak memasuki Lapangan Mutiara di Manama untuk mengevakuasi para demonstran, Rabu (16/3).

Pasukan keamanan di Bahrain merebut kembali kekuasaan atas tempat demonstrasi utama di ibukota Manama, yang menjadi tempat berkumpulnya dmonstran anti-pemerintah selama dua minggu belakangan ini. Jumlah korban tewas bertambah menjadi empat orang.

Penindakan keras tersebut terjadi sehari setelah kerajaan di teluk Persia ini mengumumkan keadaan darurat selama tiga bulan.

Pasukan keamanan dari Arab Saudi dikirim ke Bahrain, Senin, untuk memperkuat pertahanan negara tersebut, tapi tidak jelas apakah mereka terlibat dalam operasi di Lapangan Mutiara. Beberapa negara teluk lainnya juga telah menjanjikan dukungan militer.

Para demonstran Bahrain yang mayoritas adalah warga Syiah telah menuntut reformasi politik dan mengatakan mereka diperlakukan seperti warga kelas dua dalam pemerintahan yang dikuasai kalangan minoritas Sunni.

Keluarga al-Khalifa yang berkuasa menawarkan dialog kepada kelompok oposisi. Tetapi sebagian demonstran menghendaki kekuatan yang lebih besar di parlemen dan digulingkannya keluarga kerajaan.

Pertikaian antar-kelompok sektarian dilaporkan meningkat di Bahrain sejak demonstrasi dimulai lebih dari sebulan yang lalu.

Direktur Brookings Doha Center, Salman Shaikh yakin kekacauan tersebut bisa merembet ke negara tetangga, terutama Arab Saudi yang diperintah keluarga raja dari kalangan Sunni, tetapi memiliki mayoritas penduduk kalangan Syiah di provinsi-provinsi timur negara tersebut.

“Jika situasi di Bahrain memburuk, saya kira penduduk di propinsi-propinsi tersebut akan turut protes, sebagian orang bahkan menduga api protes akan berkembang dari Bahrain ke propinsi Saudi Arabia dibagian timur," ujar Shaikh.

Iran, negara yang didominasi kalangan Syiah telah mengkritik pengiriman pasukan asing ke Bahrain. Pakar Timur Tengah pada IHS Global Insight Gala Riani yakin Iran bisa memainkan peran yang lebih besar dalam konflik Timur Tengah di masa mendatang.

Lebih lanjut Riani mengatakan, "Jika bentrokan sektarian berlanjut dan menyala di Arab Saudi dan Bahrain, bisa jadi beberapa gerakan garis keras akan mencari dukungan dari Iran. Iran telah menunjukkan dukungan tersebut di tempat lain di Timur Tengah dan mendukung berbagai kelompok garis keras itu dengan senjata dan bantuan lainnya”.

Departemen Pertahanan Amerika mengeluarkan peringatan bagi warganya untuk menghindari bepergian ke Bahrain dan menyarankan warganya yang tinggal di negara teluk Persia itu untuk meninggalkan negeri tersebut.

XS
SM
MD
LG