Para anggota parlemen Swedia telah melengserkan Perdana Menteri Stefan Lofven dalam suatu pemungutan suara wajib untuk mosi tak percaya.
Pemungutan suara hari Selasa itu berlangsung setelah pemilihan legislatif 9 September lalu. Ketika itu partai Demokrat Swedia yang antiimigrasi meraih 62 kursi, sementara partai berhaluan kiri-tengah Sosial Demokrat yang berkuasa meraih 144 kursi dan koalisi kanan tengah Aliansi meraih 143 kursi, sehingga menciptakan parlemen menggantung.
Partai Sosial Demokrat dan Aliansi sama-sama mengesampingkan kemungkinan menyatukan kekuatan dengan partai Demokrat Swedia untuk membentuk koalisi yang berkuasa. Lofven akan tetap menjabat perdana menteri untuk sementara hingga pemerintah baru dibentuk.
Swedia, seperti kebanyakan negara-negara Eropa lainnya, dilanda gelombang masuk besar-besaran pencari suaka, yang melarikan diri dari kawasan Timur Tengah, Asia Selatan dan Afrika. Meningkatnya gelombang imigran itu membuat para pemilih saling bertentangan pendapat dan memecah konsensus politik yang semula mudah dicapai. [uh/ab]
