Tautan-tautan Akses

PM Malaysia Tolak Mundur Setelah Sekutu Utama Tolak Dukungan


Perdana Menteri Muhyiddin Yassin berfoto bersama di gedung parlemen, di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis, 26 November 2020. (Foto: AP)
Perdana Menteri Muhyiddin Yassin berfoto bersama di gedung parlemen, di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis, 26 November 2020. (Foto: AP)

Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin menolak untuk mengundurkan diri, Rabu (4/8), setelah sekutu utamanya menarik dukungan.

Muhyiddin mengatakan ia menantikan pelaksanaan pemungutan suara mosi kepercayaan di parlemen bulan depan untuk membuktikan legitimasinya untuk memerintah.

Tak lama setelah bertemu dengan Raja Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah di Istana Nasional, Muhyiddin mengatakan dalam pidatonya yang disiarkan secara nasional, ia telah diberitahu oleh raja bahwa delapan anggota parlemen dari partai kunci dalam aliansi yang berkuasa telah menarik dukungan untuknya.

Partai itu, Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), adalah yang terbesar dalam aliansi tersebut dengan 38 anggota parlemen, tetapi partai itu terpecah dengan beberapa di antara mereka tidak mendukung perdana menteri.

Seorang pria duduk di depan spanduk UMNO (United Malays National Organisation) dan PAS (Pan-Malaysian Islamic Party) saat acara resmi bergabung dengan aliansi di Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu, 14 September 2019. (Foto: AP)
Seorang pria duduk di depan spanduk UMNO (United Malays National Organisation) dan PAS (Pan-Malaysian Islamic Party) saat acara resmi bergabung dengan aliansi di Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu, 14 September 2019. (Foto: AP)

Presiden UMNO, Selasa (3/8), menyatakan bahwa Muhyiddin telah kehilangan hak untuk memerintah dengan penarikan dukungan dari beberapa anggota parlemen partai itu dan setelah seorang menteri UMNO mengundurkan diri.

Muhyiddin mengungkapkan ia mengatakan kepada raja bahwa ia telah menerima pernyataan dukungan yang cukup dari sejumlah anggota parlemen yang meyakinkan dirinya bahwa ia masih memiliki dukungan mayoritas di Parlemen.

Muhyiddin tidak mengungkapkan jumlah anggota parlemen yang masih mendukungnya, tapi menegaskan bahwa karena dukungan merekalah ia tidak mengundurkan diri,

Muhyiddin mengambil alih kekuasaan pada Maret 2020 setelah memprakarsai runtuhnya mantan pemerintahan reformis yang memenangkan pemilu 2018.

Partainya bergandengan tangan dengan UMNO dan beberapa partai lainnya untuk membentuk pemerintahan baru tetapi dengan mayoritas tipis.

Namun sejak Januari ia telah memerintah tanpa persetujuan lembaga legislatif menyusul penangguhan parlemen karena keadaan darurat terkait pandemi.

Para pengecamnya mengatakan Muhyiddin menggunakan kebijakan keadaan darurat, yang berakhir 1 Agustus, untuk menghindari pemungutan suara di parlemen yang akan menunjukkan ia telah kehilangan mayoritas dukungan. [ab/uh]

Recommended

XS
SM
MD
LG