Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, Kamis (28/3), menegaskan kembali tekadnya untuk mengadakan pertemuan puncak dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un untuk mewujudkan kembalinya warga Jepang yang diyakini diculik oleh para agen Korea Utara pada 1970an hingga 80an.
“Saya tetap bertekad mewujudkan hal ini bagi Jepang,” katanya kepada wartawan. Namun, Kishida secara langsung menolak menanggapi komentar Korea Utara yang belum lama ini menyatakan, pertemuan semacam itu hanya mungkin terjadi jika Jepang berhenti mendesak masalah penculikan.
Berbicara pada konferensi pers, Kishida menekankan bahwa dia terlibat langsung dalam perundingan tingkat tinggi untuk memperbaiki berbagai masalah bilateral, di tengah meningkatnya kecemasan akan program rudal dan senjata nuklir negara tetangganya, Korea Utara.
Pada 2002, Kim Jong Il, mendiang ayah Kim Jong Un mengatakan kepada Perdana Menteri Jepang ketika itu, Junichiro Koizumi, bahwa agennya menculik 13 orang Jepang pada 1970an dan 80an, dan mengizinkan lima dari mereka kembali ke Jepang.
Jepang memperkirakan ratusan orang lainnya mungkin telah diculik selama periode tersebut dan beberapa dari mereka masih hidup. Kunjungan kedua Koizumi ke Korea Utara pada 2004 merupakan pertemuan puncak terakhir antara kedua negara. [ps/ka]
Forum