Tautan-tautan Akses

PM Israel Desak AS Veto Resolusi DK PBB Hari Ini


PM Israel Benjamin Netanyahu dalam pertemuan dengan kabinet di Yerusalem, 20 November 2016 (Foto: dok).
PM Israel Benjamin Netanyahu dalam pertemuan dengan kabinet di Yerusalem, 20 November 2016 (Foto: dok).

Rancangan resolusi tersebut menuntut agar Israel menghentikan kegiatan pemukiman di wilayah Palestina dan menyatakan bahwa semua pemukiman yang ada tidak sah dan pelanggaran terang-terangan hukum internasional.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendesak Amerika, Kamis (22/12) agar mem-veto rancangan resolusi PBB yang menuntut penghentian kegiatan pemukiman di Tepi Barat.

Pemungutan suara, yang diperkirakan hari ini, memberi satu dari kesempatan terakhir bagi Presiden Barack Obama mengambil sikap menentang pembangunan pemukiman Israel, setelah bertahun-tahun usaha perdamaian gagal, tetapi pengambilan sikap demikian dapat menyulut kembali sengketa dengan negara sekutu erat Amerika itu pada hari-hari terakhir masa jabatannya.

Rancangan resolusi tersebut, yang diedarkan oleh Mesir, menuntut agar Israel menghentikan kegiatan pemukiman di wilayah Palestina dan menyatakan bahwa semua pemukiman yang ada tidak sah dan pelanggaran terang-terangan hukum internasional.

Dalam kicauannya melalui twitter tadi malam, Netanyahu menulis: “Amerika sebaiknya mem-veto resolusi anti-Israel itu pada (sidang) Dewan Keamanan PBB, hari Kamis (22/12)".

Israel telah mengutarakan keprihatinan bahwa Obama, yang telah mempunyai hubungan yang dingin dengan Netanyahu, akan mengambil langkah yang keterlaluan dalam pekan-pekan terakhir masa jabatannya untuk menghidupkan kembali proses perdamaian, tetapi para pejabat Amerika telah mengatakan Obama sudah hampir memastikan tidak akan melakukan usaha terakhir untuk menekan Israel.

Resolusi Dewan Keamanan tidak hanya bersifat simbolis karena resolusi mempunyai dukungan hukum internasional. Pada waktu lalu, Obama pernah menolak mendukung resolusi anti-Israel dalam dewan keamanan, dengan mengatakan konflik Israel-Palestina sebaiknya diselesaikan melalui perundingan.

Namun, Amerika Serikat dan banyak dari masyarakat internasional menganggap pemukiman Israel di Tepi Barat tidak sah dan hambatan terhadap perdamaian. Netanyahu menolak klaim demikian, dan menganggap kegagalan usaha perdamaian disebabkan penolakan Palestina untuk mengakui identitas Yahudi Israel.

Netanyahu dan Obama sudah berkali-kali bentrok atas kebijakan pemukiman Israel. Tetapi biarpun Obama mendukung resolusi hari Kamis (22/12), tidak jelas apa dampaknya nanti.

Presiden terpilih Donald Trump, yang akan memangku jabatan dalam waktu kurang dari sebulan, telah memberi indikasi pendekatan yang lebih simpati kepada Israel dan mengangkat duta besar yang selama ini mendukung gerakan pemukim. [gp]

XS
SM
MD
LG