Tautan-tautan Akses

PM Inggris Dukung Penuh Dubesnya di AS


Duta Besar Inggris untuk Amerika Serikat, Kim Darroch di Washington, D.C. (Foto:AP/Sait Serkan Gurbuz)
Duta Besar Inggris untuk Amerika Serikat, Kim Darroch di Washington, D.C. (Foto:AP/Sait Serkan Gurbuz)

Perdana Menteri Theresa May mendukung duta besar Inggris untuk Amerika Serikat pada hari Selasa (7/9), setelah Presiden Donald Trump memutuskan kontak dengannya menyusul kebocoran kawat diplomatik yang menyebut pemerintahan Amerika Serikat “janggal.”

May mendukung Kim Darroch di tengah-tengah kontroversi terkait dirilisnya dokumen-dokumen yang diterbitkan di tabloid "The Mail on Sunday". Pandangan terus terang Darroch telah menciptakan situasi canggung di antara kedua negara yang kerap menyatakan memiliki “hubungan istimewa.”

Darroch tidak diundang ke acara jamuan makan malam untuk menghormati Emir Qatar, Senin (8/7) di Gedung Putih, seolah untuk menegaskan penghinaan terhadapnya.

Sementara para pejabat Inggris memburu pelaku di balik kebocoran itu, Menteri Luar Negeri William Hague yang berasal dari Partai Konservatif mengatakan sikap pemerintah mendukung Darroch tersebut tepat.

“Kita tidak dapat mengganti duta besar atas permintaan negara tuan rumah,” kata Hague kepada BBC. "Tugas merekalah untuk memberikan penilaian jujur mengenai apa yang terjadi di negara tersebut.”

Dalam serangkaian cuitan, Trump mengatakan Darroch tidak disukai di Amerika Serikat. Trump juga menyerang May, menuduhnya “membuat kekacauan” dengan keluarnya Inggris dari Uni Eropa.

“Kabar baik bagi Inggris adalah mereka akan segera memiliki perdana menteri baru,” cuit Trump. “Sementara saya benar-benar menikmati kunjungan kenegaraan yang luar biasa bulan lalu, Ratu-lah yang paling membuat saya terkesan!”

Cuitan-cuitan tersebut meningkatkan tekanan terhadap pemerintah Inggris mengenai Darroch, yang oleh sejumlah politisi Inggris pendukung Brexit juga dituduh kurang antusias mengenai keluarnya Inggris dari blok Eropa.

Wartawan yang melaporkan kebocoran itu, Isabel Oakeshott, adalah pendukung kuat Brexit dan sekutu pemimpin Partai Brexit Nigel Farage, tokoh di Inggris yang menjadi pendukung Trump.

Trump bersikap mendukung Farage dan pernah menyatakan bahwa ia akan bertugas dengan baik sebagai duta besar untuk Washington.

Farage mengesampingkan pernyataan itu hari Senin (8/7) dengan mengatakan bahwa ia bukan seorang diplomat. [uh/lt]

Recommended

XS
SM
MD
LG