Tautan-tautan Akses

PLO Bereaksi Terhadap Hasil Pemilu Israel


Anggota Komite Eksekutif PLO, Hanan Ashrawi. (Foto: dok).
Anggota Komite Eksekutif PLO, Hanan Ashrawi. (Foto: dok).

Kebijakan rasis PM Israel yang terpojok, Benjamin Netanyahu, merupakan faktor penentu dalam pemilu terakhir negara itu, kata seorang pejabat Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Selasa (3/3).

Netanyahu menghadapi ketidakpastian untuk tetap mempertahankan jabatannya, Selasa (3/3), meskipun hasil pendahuluan menunjukkan partai Likud yang dipimpinnya unggul atas lawan-lawannya dalam pemilu ketiga di Israel dalam kurun kurang dari satu tahun ini.

Anggota Komite Eksekutif PLO Hanan Ashrawi mengatakan ideologi perdana menteri “mendominasi ajang pemilu di Israel.”

“Netanyahu menghadirkan yang terburuk dalam masyarakat Israel, dalam hal pendudukan dan dalam hal dehumanisasi rakyat Palestina serta hak-hak mereka,” kata Ashrawi.

Jajak pendapat selepas pemungutan suara (exit poll) di berbagai stasiun televisi Israel menunjukkan Likud dan sekutu-sekutunya merebut 59 dari 120 kursi di parlemen.

Ini akan membuat Likud serta blok ultra kanan dan nasionalisnya tidak mencapai mayoritas di parlemen yang diperlukan untuk membentuk pemerintahan.

Dengan sekitar 90 persen suara yang telah dihitung, blok Netanyahu tampaknya tetap mempertahankan keunggulannya.

Hasil akhir diperkirakan akan diumumkan Selasa malam (3/3) dan dapat mengantarkan Netanyahu ke jabatan perdana menteri lagi, dua pekan sebelum ia dijadwalkan menghadapi pengadilan atas tuduhan-tuduhan korupsi.

Tetapi jika hasil resmi sama dengan exit poll, dan kubu Netanyahu tidak mampu menarik sejumlah anggota dari kubu lawan, kebuntuan politik berkepanjangan di Israel akan berlanjut dengan kemungkinan diselenggarakannya pemilu keempat. [uh/ab]

XS
SM
MD
LG