Tautan-tautan Akses

Pharrell Williams Dituduh Jiplak Marvin Gaye


Pharrell Williams, kiri, dan Robin Thicke tampil di panggung BET Awards, membawakan 'Blurred Lines,' 30 Juni 2013.
Pharrell Williams, kiri, dan Robin Thicke tampil di panggung BET Awards, membawakan 'Blurred Lines,' 30 Juni 2013.

Pharrell Williams, musisi dan produser yang terkenal dengan hit "Happy," tampil dalam persidangan di Pengadilan Distrik AS pekan ini bersama rekan musisi Robin Thicke. Keduanya menghadapi tuduhan membajak lagu dari tokoh musik legendaris Marvin Gaya dalam lagu "Blurred Lines" yang mereka garap di tahun 2013.

Dalam kesaksiannya, Pharrell menyebut bahwa satu-satunya persamaan antara "Blurred Lines" dan lagu Marvin Gaye "Got to Give It Up" adalah mood lagu tersebut. Williams mengatakan ia sangat menghormasi Marvin Gaye sehingga Wiliams tidak akan pernah menjiplak karyanya.

"Ia adalah salah satu panutan kami," ujar Williams. "Sebagai seorang kreator Anda tidak akan mengambil milik orang lain yang Anda cintai."

Walaupun begitu, Thicke pernah menyatakan dalam beberapa wawancara di mana ia mengakui pengaruh musik Marvin Gaye. Ketika ditanya oleh majalah GQ di tahun 2013 mengenai cerita di balik "Blurred Lines," Thicke menjawab, "Pharrell dan saya sedang berada di studio dan saya bilang kepadanya salah satu lagu favorit saya sepanjang masa adalah 'Got to Give It Up' oleh Marvin Gaye." Kemudian muncul ide untuk menciptakan sesuatu yang serupa, "Sesatu dengan alur yang sama," ujar Thicke.

Namun beberapa bulan setelahnya, Thicke mengatakan kepada majalah Vanity Fair, "Tidak ada satupun paduan nada, satupun sinkopasi, satupun melodi yang sama dengan lagu Marvin Gaye."

Sebelum sidang dimulai, pengadilan memutuskan bahwa "pernyataan Thicke yang tidak konsisten tidak dapat dijadikan bukti langsung terjadinya penjiplakan."

Tuduhan penjiplakan cukup lazim terjadi dengan lagu-lagu hits, karena sifat musik pop yang trendy, dan lagu-lagu yang mencerminkan tren gaya tertentu sering memiliki kualitas mendasar yang sama antara satu sama lain.

"Ada wilayah antara hitam dan putih yang akan selalu ada," ujar Michael Carroll, seorang profesor di Fakultas Hukum American University. Yang berbeda dengan "Blurred Lines," adalah bahwa kasus ini bergulir hingga ke persidangan.

Kasus-kasus seperti ini biasanya diselesaikan di luar pengadilan, seperti halnya kasus tahun lalu antara pendatang baru Sam Smith dengan lagunya "Stay With Me" yang memiliki melodi hampir persis dengan lagu dari musisi veteran Tom Petty "I Won't Back Down." Smith akhirnya mencantumkan nama Petty sebagai salah satu penulis lagu dan berbagai royaltinya untuk lagu yang memperoleh penghargaan bergengsi Grammy tersebut.

"Pengalaman menulis lagu selama bertahun-tahun mengajarkan saya bahwa hal-hal seperti ini bisa terjadi," ujar Petty setelah tercapai kesepakatan. "Seringya kita bisa mendengarkan sebelum ke luar dari studio, tapi dalam kasus ini, itu tidak terjadi."

Biaya litigasi yang sangat besar menjadi alasan kasus seperti ini biasanya diselesaikan sebelum masuk persidangan, ujar Kate Klonick, dari Information Society Project, Fakultas Hukum Universitas Yale.

Tapi banyaknya keuntungan dari lagu "Blurred Lines," tak kurang dari $16 juta menjadikan biaya litigasi tampak tak seberapa. Dalam argumen penutup mereka di pengadilan, Kamis, pengacara keluarga Gaye menuntut ganti rugi sebesar $25 juta.

Dengarkan kedua lagu dan bandingkan
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:00:29 0:00

mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:00:29 0:00

XS
SM
MD
LG