Tautan-tautan Akses

Peti Kemas di LA Jadi Rumah bagi Tunawisma


Peti-peti kemas yang telah diubah menjadi rumah permanen berbiaya rendah, salah satu solusi penyediaan hunian bagi para tunawisma di Los Angeles. (Foto: VOA)
Peti-peti kemas yang telah diubah menjadi rumah permanen berbiaya rendah, salah satu solusi penyediaan hunian bagi para tunawisma di Los Angeles. (Foto: VOA)

Dengan lebih dari 60 ribu orang tunawisma di Los Angeles, para aktivis di kota itu mengajukan beberapa gagasan baru untuk membuat tempat tinggal bagi orang-orang yang tidak memiliki rumah.

Echo Park di Los Angeles kini lebih kelihatan seperti lokasi perkemahan, bukannya kawasan permukiman. Ada WC portabel, tempat mandi darurat, dapur umum dan bahkan perpustakaan kecil.

Angel, seorang sukarelawan di sana, mengemukakan, “Banyak orang yang dalam kondisi buruk, di sini mereka tidak memiliki makanan dan air. Itu sebabnya kami hadir di sini. Ini semua gratis. Kami melihat ada lebih banyak lagi orang belakangan ini.”

Echo Park di Los Angeles kini lebih kelihatan seperti lokasi perkemahan, bukannya kawasan permukiman. (Foto: VOA)
Echo Park di Los Angeles kini lebih kelihatan seperti lokasi perkemahan, bukannya kawasan permukiman. (Foto: VOA)

Sukarelawan lainnya, Elijah, mengatakan, “Kami mengecas ponsel atau apapun yang perlu dicas, karena sejak pandemi virus corona, kurang sekali tempat yang buka untuk mengecas ponsel.”

Para sukarelawan mengatakan jumlah tunawisma di Los Angeles meningkat signifikan sejak pandemi virus corona melanda.

Seorang tunawisma, Kourtey mengaku sering mengalami kecemasan dan depresi. (Foto: VOA)
Seorang tunawisma, Kourtey mengaku sering mengalami kecemasan dan depresi. (Foto: VOA)

Seorang tunawisma, Kourtey mengatakan, “Saya sering mengalami kecemasan dan depresi, ini yang benar-benar membuat saya ada di sini. Ini karena saya tidak dapat mengatasinya. Saya berusaha mengatasinya, tetapi belum tahu bagaimana melakukannya.”


Untuk membantu orang-orang seperti Kourtey, otoritas setempat berencana membangun tempat tinggal sementara bagi ribuan orang di Pusat Pameran LA. Tetapi sejumlah LSM mengajukan gagasan lain, di antaranya mengubah peti-peti kemas menjadi rumah permanen berbiaya rendah.

Presiden dan CEO Flyaway Homes Michael Parks. (Foto: VOA)
Presiden dan CEO Flyaway Homes Michael Parks. (Foto: VOA)

Presiden dan CEO Flyaway Homes Michael Parks, mengatakan, “Ini dibangun dari peti-peti kemas yang diubah, dan proyek ini terdiri dari delapan unit dengan empat kamar tidur, lima yang ditempati oleh keluarga dan tiga yang ditempati individu-individu yang tinggal bersama. Jadi, empat orang masing-masing di dalam satu kamar tidur.”

Proyek eksperimental ini berbiaya sekitar empat juta dolar. Sekitar 30 orang tinggal di sana sekarang ini.

Para pekerja konstruksi mengatakan peti-peti kemas itu sangat mudah diolah. Proses merencanakan, mendesain dan mendapatkan semua dokumen yang diperlukan jauh lebih mudah, cepat dan murah daripada membangun rumah-rumah biasa.

John Maceri, CEO The People Concern. (Foto: VOA)
John Maceri, CEO The People Concern. (Foto: VOA)

John Maceri, CEO The People Concern mengatakan, “Berdasarkan nilainya sekarang, biaya pembuatannya sekitar 550 ribu dolar per unit dan perlu sekitar tiga hingga lima tahun untuk membangun sebuah proyek. Kami sangat berkomitmen untuk mencari cara membangun dengan lebih cepat dan lebih murah, bukan hanya dalam hal kualitas.”

Biaya tinggal di sana menghabiskan sekitar 30 persen bantuan keuangan bagi tunawisma, selebihnya ditanggung pemerintah. Para pekerja sosial membantu para penghuni untuk mapan tinggal di sana.

Peti Kemas di LA Jadi Rumah bagi Tunawisma
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:02:34 0:00

Beberapa rumah seperti itu sedang dibangun di Los Angeles dan rencananya 500 tunawisma akan pindah ke sana. Ini seperti setetes air di lautan , karena ada puluhan ribu tunawisma. Tetapi setidaknya ini adalah langkah di arah yang tepat. [uh/ab]

XS
SM
MD
LG