Tautan-tautan Akses

Pesawat Antariksa Cassini Akhiri Misi Spektakuler selama 20 Tahun


Tim Cassini NASA di Pasadena, California, berpelukan setelah berakhirnya misi Cassini, Jumat (15/9).
Tim Cassini NASA di Pasadena, California, berpelukan setelah berakhirnya misi Cassini, Jumat (15/9).

Minggu lalu pesawat penjelajah antariksa Cassini-Huygens telah mengakhiri tugas-tugasnya yang spektakuler selama 20 tahun dengan memasuki atmosfir planet Saturnus. Pesawat itu diharapkan bisa mengirimkan foto-foto saat-saat terakhirnya ke bumi sebelum hancur terbakar.

Ketika pesawat Cassini-Huygens diluncurkan tahun 1997, layar televisi masih berbentuk persegi empat, komputer yang bisa bermain catur mengalahkan juara dunia, dan film Jurassic Park sedang memukau para penonton di seluruh dunia.

Di laboratorium propulsi jet NASA di Pasadena, California, para pakar ketika itu sedang mengadakan pemeriksaan terakhir atas pesawat antariksa yang dibangun bersama oleh NASA dan badan antariksa Eropa ESA, yang akan dikirim ke tepi sistem matahari kita sejauh satu milyar kilometer lebih.

Pesawat itu diberi nama Cassini dan Huygens, dua orang pakar astronomi dari abad ke-17. Pesawat itu punya dua bagian,

yang satu disebut pesawat pengorbit Saturnus dan bagian lainnya adalah pesawat penjelajah yang akan mendarat di bulan Saturnus, Titan.

Dalam perjalanan selama tujuh tahun ke planit itu, Cassini-Huygens terbang beberapa kali melewati planit Jupiter, dan mengirim foto-foto berwarna paling tajam dari planit itu.

Pada bulan Juli tahun 2014, pesawat antariksa itu akhirnya memasuki orbit planit Saturnus, dan lima bulan kemudian pesawat Huygens mendarat di Titan. Ini adalah pendaratan pertama di sistem matahari bagian luar.

Cassini terus mengorbit Saturnus, dan menemukan lebih banyak bulan yang mengorbit planit itu. Salah satu yang paling mencengangkan para pakar adalah penemuan semburan uap air besar dari kutub selatan Enceladus, salah satu bulan Saturnus. Semburan uap air itu mengisyaratkan adanya lautan besar dibawah permukaan Enceladus.

Karena tugas pesawat Cassini sudah berakhir, para pakar kini mendapat ide kemana misi-misi berikutnya akan dikirim. Kata Carolyn Porco, pemimpin tim pencitraan Huygens:

“Apakah ini menunjukkan bukti adanya kegiatan biologis di Enceladus, yang mungkin mengisyaratkan adanya kehidupan di

lautan itu? Inilah pertanyaan paling menarik yang kita hadapi dalam penyelidikan di sistem matahari kita berikutnya.” [ii]

XS
SM
MD
LG