Tautan-tautan Akses

Pesawat Angkasa Hipersonik Mungkin Segera Jadi Kenyataan


Program pesawat angkasa Eksperimental Rancangan DARPA (XS-1) berusaha untuk memproduksi dan menerbangkan sebuah pesawat terbang hipersonik dalam kelas yang sama sekali baru yang akan memecahkan siklus peningkatan biaya peluncuran dan memungkinkan mengakodomasi sejumlah opsi keamanan nasional yang penting (DARPA)
Program pesawat angkasa Eksperimental Rancangan DARPA (XS-1) berusaha untuk memproduksi dan menerbangkan sebuah pesawat terbang hipersonik dalam kelas yang sama sekali baru yang akan memecahkan siklus peningkatan biaya peluncuran dan memungkinkan mengakodomasi sejumlah opsi keamanan nasional yang penting (DARPA)

Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) mengumumkan bahwa Boeing akan “menyelesaikan pekerjaan rancangan tingkat lanjut” untuk Pesawat Angkasa Eksperimental, XS-1.

Pesawat angkasa hipersonik generasi berikut baru saja mengambil langkah besar menuju kenyataan saat Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) mengumumkan bahwa Boeing akan “menyelesaikan pekerjaan rancangan tingkat lanjut” untuk Pesawat Angkasa Eksperimental, XS-1.

Tujuan proyek ini adalah untuk menawarkan akses ke orbit rendah bumi dengan lebih cepat, dengan mengurangi waktu persiapan peluncuran dari hitungan bulan menjadi hitungan hari. Contohnya, pada saat terjadi hilangnya satelit militer atau komersil, pesawat nirawak XS-1, yang dapat digunakan kembali dapat dengan cepat dimanfaatkan untuk meluncurkan satelit penggantinya.

“XS-1 bukan pesawat terbang tradisional ataupun wahana konvensional yang diluncurkan, namun adalah kombinasi dari keduanya, dengan tujuan untuk menekan biaya peluncuran dengan faktor 10 dan menggantikan masa tunggu yang lama sekali dengan peluncuran berdasarkan permintaan,” ujar Jess Sponable, seorang manajer program di DARPA.

Menurut DARPA, XS-1 akan seukuran pesawat jet pribadi dan tinggal landas secara vertikal, didorong bukan oleh mesin pendorong eksternal namun oleh “bahan bakar pendorong kriogenik dalam wadah tersendiri.” Setelah mencapai ketinggian suborbital, pesawat tersebut akan meluncurkan sisi bagian atas sekali pakai yang mampu mendorong satelit ke orbit. Pesawat itu kemudian akan kembali ke bumi, mendarat seperti layaknya sebuah pesawat terbang.

DARPA mengatakan pesawat tersebut kemudian berpotensi untuk digunakan kembali “dalam hitungan jam.”

XS-1 mampu terbang dengan kecepatan 10 kali kecepatan suara, ujar DARPA.

Masih butuh bertahun-tahun sebelum XS-1 menjadi kenyataan, dimana DARPA menyatakan sedang menguji mesin pesawat di darat yang dijadwalkan pada tahun 2019. [ww]

XS
SM
MD
LG