Tautan-tautan Akses

Perusahaan Minyak Total Punya 2 Bulan untuk Hindari Sanksi AS


Logo perusahaan minyak Total di Nantes, Perancis (foto: ilustrasi).
Logo perusahaan minyak Total di Nantes, Perancis (foto: ilustrasi).

Perusahaan besar minyak Perancis, Total, mempunyai waktu dua bulan untuk mendapatkan pengecualian sanksi Amerika setelah Amerika menarik diri dari kesepakatan nuklir internasional, demikian dikatakan menteri perminyakan Iran kepada kantor berita negara itu, SHANA hari Rabu (30/5).

Kantor berita Reuters melaporkan, sanksi Amerika yang dihidupkan lagi itu tampaknya mulai berdampak pada ekspor minyak Iran.

Menteri Perminyakan Iran Bijan Zanganeh mengatakan, kalau Total gagal mendapatkan pengecualian itu, maka CNPC, perusahaan negara milik Tiongkok, akan mengambil alih saham Total dalam proyek gas Pars Selatan, menaikkan andilnya (saham) sendiri dari 30 persen menjadi lebih dari 80 persen.

Amerika bulan ini mengatakan akan memberlakukan sanksi baru terhadap produsen minyak dan gas Iran setelah mundur dari perjanjian tahun 2015 yang membatasi ambisi nuklir Iran sebagai imbalan atas keringanan sanksi.

Menteri Perminyakan Iran, Bijan Zanganeh
Menteri Perminyakan Iran, Bijan Zanganeh

"Total mempunyai waktu 60 hari untuk berunding dengan pemerintah Amerika," ujar Zanganeh, seraya menambahkan bahwa pemerintah Perancis juga bisa melobi Amerika.

Total menandatangani kontrak pada tahun 2017 untuk membangun fase 11 ladang Pars Selatan, biasa disingkat SP 11, dengan investasi awal 1 miliar dolar - kontrak yang berulang kali dipuji Iran sebagai simbol keberhasilan kesepakatan nuklir itu.

Juru bicara Total mengatakan kepada kantor berita Reuters, "Pada 16 Mei, kami mengatakan bahwa sesuai komitmen kontrak kami vis a vis dengan otoritas Iran, Total terlibat dengan pihak berwenang Prancis dan Amerika untuk mempelajari kemungkinan pembebasan (pengecualian) proyek."

"Yang disepakati dalam kontrak SP 11 adalah proses dan waktu bila terjadi sanksi. Kami mengaktifkan proses yang direncanakan dalam kontrak itu," tambahnya. Ia tidak merinci lebih lanjut.

CEO Total Patrick Pouyanne pekan lalu mengatakan, satu-satunya cara bagi perusahaan untuk melanjutkan proyek mereka di Iran adalah mendapatkan pengecualian khusus, tetapi ditambahkan bahwa "itu sangat tidak mungkin."

Negara-negara kuat Eropa masih melihat kesepakatan nuklir itu sebagai kesempatan terbaik untuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklir dan telah mengintensifkan upaya menyelamatkan pakta tersebut.

Lukoil, produsen minyak terbesar kedua Rusia, mengatakan hari Selasa bahwa mereka telah memutuskan untuk tidak melanjutkan rencana mengembangkan proyek di Iran karena ancaman sanksi Amerika itu.

Ekspor minyak mentah Iran sedikit menurun pada bulan Mei, menurut perkiraan perusahaan pelacak tanker terkemuka, sinyal pertama bahwa ancaman sanksi Amerika mungkin menghalangi pembeli. [ka/al]

XS
SM
MD
LG