Tautan-tautan Akses

Perusahaan Belanda Bersihkan Sampah Plastik di Laut


Boyan Slat, warga Belanda pendiri 'Ocean Cleanup' sebelum memberikan presentasi di Utrecht, Belanda (foto; dok).
Boyan Slat, warga Belanda pendiri 'Ocean Cleanup' sebelum memberikan presentasi di Utrecht, Belanda (foto; dok).

Sebuah yayasan Belanda akan mulai membersihkan sampah plastik terapung yang dikenal dengan nama Tempat Sampah Besar di Lautan Pasifik dalam waktu 12 bulan ke depan.

Ini berarti dua tahun lebih cepat dari rencana semula.

Usaha pembersihan sampah laut itu akan menggunakan jaringan pelampung yang akan mengurung sampah plastik terapung itu untuk kemudian diambil dan didaur-ulang di darat.

Semula pelampung-pelampung itu akan ditambatkan dengan menggunakan rantai atau tali yang diikatkan pada semacam jangkar di dasar laut. Tapi para pembuatnya kini mengatakan akan membiarkan pelampung-pelampung itu bergerak bebas sesuai dengan gelombang laut.

Usaha pembersihan yang disebut Ocean Cleanup itu akan dimulai dengan ujicoba di lepas pantai barat Amerika menjelang akhir tahun, dan pelampung-pelampung itu akan dikirim ke kawasan sampah plastik yang besar yang terdapat diantara California dan kepulauan Hawaii dalam paruh pertama tahun depan.

Sistem pembersihan sampah plastik hasil pemikiran seorang mahasiswa Belanda Boyan Slat itu mendapat dukungan beberapa orang kaya Amerika, termasuk pendiri PayPal Peter Thiel. [ii]

XS
SM
MD
LG