Tautan-tautan Akses

Pertemuan Pompeo-Kim, Isyarat Positif Kemungkinan Pembicaraan AS-Korut


Mantan Direktur CIA Mike Pompeo di Washington (kanan), pemimpin Korut Kim Jong-un (kiri) di Pyongyang, Korea Utara. (Foto: REUTERS / Yuri Gripas & Handout KCNA via Reuters)
Mantan Direktur CIA Mike Pompeo di Washington (kanan), pemimpin Korut Kim Jong-un (kiri) di Pyongyang, Korea Utara. (Foto: REUTERS / Yuri Gripas & Handout KCNA via Reuters)

Kunjungan rahasia Direktur CIA Mike Pompeo ke Pyongyang untuk bertemu dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un merupakan “isyarat sangat positif” bahwa Amerika Serikat “mengambil langkah-langkah yang pantas dan perlu untuk mempersiapkan suatu pertemuan puncak” dan memperbesar kemungkinan bahwa pertemuan puncak itu akan berlangsung antara Washington dan Pyongyang, kata para analis.

Presiden Donald Trump, Rabu (18/4) menyatakan bahwa Pompeo, yang ia calonkan sebagai menteri luar negeri, bertemu dengan Kim Jong-un pada liburan Paskah lalu. “Pertemuan berlangsung sangat lancar dan hubungan baik terbentuk,” kata Trump melalui akun Twitternya. “Denuklirisasi akan menjadi hal luar biasa bagi dunia, tetapi juga bagi Korea Utara.”

Pertemuan itu merupakan bagian dari persiapan bagi pertemuan puncak Trump dengan Kim, yang dijadwalkan berlangsung akhir Mei atau awal Juni. Ini adalah pertemuan tingkat tinggi pertama antara pejabat Amerika dan pemimpin Korea Utara setelah Menteri Luar Negeri Madeleine Albright bertemu mendiang ayah Kim, Kim Jong Il pada tahun 2000.

Gary Samore, koordinator pengendalian senjata api dan senjata penghancur massal Gedung Putih semasa pemerintahan Obama, mengatakan, pertemuan Pompeo dengan Kim mengisyaratkan pemerintahan Trump aktif mempersiapkan pertemuan puncak itu. Samore berperan penting dalam perundingan perjanjian nuklir Korea Utara 1994.

Sementara itu Robert Manning, peneliti senior di lembaga kajian Atlantic Council berpendapat bahwa pertemuan itu juga mengisyaratkan kesediaan Kim untuk membahas denuklirisasi dengan Amerika. “Kim, yang bertemu dengan sedikit sekali pemimpin asing, bertemu dengan Pompeo. Ini menunjukkan niat serius pada pihak Korea Utara.”

Evans Revere, mantan pejabat Departemen Luar Negeri di New York, AS, 2007. (Foto: dok)
Evans Revere, mantan pejabat Departemen Luar Negeri di New York, AS, 2007. (Foto: dok)

Menurut Evans Revere, mantan pejabat Departemen Luar Negeri yang memiliki pengalaman luas dalam perundingan dengan Korea Utara, pertemuan Pompeo dengan Kim memuluskan jalan bagi Trump agar pembicaraannya dengan Kim dalam pertemuan itu efektif. “Mereka bekerja sangat keras untuk mengumpulkan semua hal untuk menyusul strategi dan pendekatan yang tepat dalam menghadapi pemimpin Korea Utara,” ujar Revere.

Sementara itu Scott Snyder, peneliti senior untuk kajian Korea di Council on Foreign Relations, berspekulasi bahwa Pompeo bertemu dengan Kim untuk mengetahui apakah perjanjian mengenai denuklirisasi yang mungkin dicapai dengan mengkonfirmasinya secara langsung dengan Kim bahwa ia serius berkomitmen untuk mengambil langkah-langkah menuju denuklirisasi. [uh]

XS
SM
MD
LG