Tautan-tautan Akses

Legislator AS Ungkap Harapan dan Kecemasan Terkait Rencana KTT Trump-Kim


Para pengunjung stasiun kereta Seoul, Korea Selatan, menyaksikan penayangan berita yang menampilkan gambar pemimpin Korea Utara Kim Jong-un (kanan), Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in (tengah) dan Presiden AS Donald Trump, 7 Maret 2018. (Foto: dok).
Para pengunjung stasiun kereta Seoul, Korea Selatan, menyaksikan penayangan berita yang menampilkan gambar pemimpin Korea Utara Kim Jong-un (kanan), Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in (tengah) dan Presiden AS Donald Trump, 7 Maret 2018. (Foto: dok).

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengatakan, ia mendapat berita yang menyenangkan dari Pyongyang mengenai KTT yang direncanakan dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. Reporter VOA di Departemen Luar Negeri Amerika Serikat melaporkan, sejumlah legislator AS dan pakar juga sedang mempertimbangkan beberapa prakarsa diplomasi.

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengatakan, Korea Utara tidak memberlakukan syarat untuk KTT mendatang dengan dirinya dan dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terkait larangan kepemilikan senjata nuklir di Semenanjung Korea. Moon mengatakan, itu termasuk syarat-syarat yang tidak akan diterima oleh Amerika Serikat, seperti penarikan pasukan Amerika dari Korea Selatan.

Juru Bicara Gedung Putih, Heather Nauert (Foto: dok).
Juru Bicara Gedung Putih, Heather Nauert (Foto: dok).

Di kantor Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, juru bicara Heather Nauert ditanya apakah Amerika Serikat khawatir mengenai KTT antara Korea pekan depan. Ia menjawab, “Kami tidak mengkhawatirkan pembicaraan itu. Kami memahami bahwa dialog antar-Korea itu penting. Mereka memiliki banyak isu internal yang harus dibahas oleh pemerintah mereka dan saya tahu pembicaraan itu sangat penting bagi warga negara mereka."

Di Gedung Kongres di Capitol Hill, sejumlah senator mempertimbangkan KTT yang direncanakan antara Trump dan Kim, serta lawatan Direktur Mike Pompeo ke Korea Utara.

Pemimpin Mayoritas Senat AS, Mitch McConnell, 6 Mei 2015. (Foto: dok).
Pemimpin Mayoritas Senat AS, Mitch McConnell, 6 Mei 2015. (Foto: dok).

Pemimpin mayoritas di Senat, Mitch McConnell dari Partai Republik, mengatakan, “Korea Utara selama ini merupakan masalah yang membingungkan bagi setiap presiden, dan Mike Pompeo hampir memulai usaha ini, yang mudah-mudahan pada akhirnya akan membuahkan sejumlah hasil.”

McConnell mengatakan pemerintahan Trump harus mencapai hasil terkait program nuklir Korea Utara, karena waktunya hampir habis. Sejumlah tokoh Partai Demokrat mengatakan, mereka berharap KTT itu berhasil, namun khawatir presiden tidak memiliki strategi yang terencana dengan baik.

“Namun, tidak bisa dibantah, bahwa pertemuan ini menegangkan, Keprihatinan utama saya adalah bahwa presiden dan kebiasaannya mengambil keputusan yang mendadak bisa membahayakan Amerika Serikat,” kata Senator Chuck Schumer dari Partai Demokrat.

Namun, beberapa pakar lebih optimists. Su Mi Terry dari Pusat Kajian Strategi dan Internasional (CSIS) di Washington, D.C., mengatakan,“Sesungguhnya menurut saya, KTT Kim Jong-un-Trump akan berlangsung baik dalam arti mereka secara prinsip akan mencapai sejumlah kesepakatan, atau bahkan mencapai sebuah kesepakatan besar. Kesepakatan besar yang saya maksud adalah AS bisa menawarkan perjanjian damai ke Korea Utara jika Korea Utara bersedia mengambil langkah-langkah konkret menuju denuklirisasi.”

Dennis Willder, pakar masalah Korea dari Universitas Georgetown berpendapat, “Saya kira pihak Amerika tidak ingin melakukan itu sekedar sebagai lawatan propaganda. Kenyataannya, saya yakin bahwa jika itu yang diinginkan oleh semua warga Korea Utara, Presiden Trump akan membatalkan pertemuan itu.”

Trump juga optimistis mengenai KTT yang direncanakan tersebut, namun memperingatkan bahwa jika pembicaraan dengan Kim tidak berjalan sesuai harapannya, ia bersedia meninggalkannya. [ab/lt]

XS
SM
MD
LG