Tautan-tautan Akses

Pertempuran Berkobar, Kemajuan Atasi Ebola di Kongo Terancam


Seorang petugas kesehatan mendatangi sebuah rumah di mana seorang bayi diduga menderita ebola di Beni, Kivu utara, Kongo (18/12).
Seorang petugas kesehatan mendatangi sebuah rumah di mana seorang bayi diduga menderita ebola di Beni, Kivu utara, Kongo (18/12).

Kemajuan pemberantasan wabah Ebola di Republik Demokratik Kongo, terburuk kedua, terancam jika pertempuran berlanjut di sekitar pusat wabah penyakit itu di Beni dan Butembo, ujar kepala Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) hari Jumat (28/12).

Penyakit itu telah menewaskan 356 dari 585 orang yang tertular selama wabah hampir enam bulan, dan seperlima kasus itu terjadi dalam tiga minggu ini, menurut pembaruan mingguan dari WHO.

Epidemi di bagian Republik Demokratik Kongo yang bergejolak itu kini hanya dilampaui oleh wabah tahun 2013-2016 di Afrika Barat, di mana lebih dari 28 ribu kasus dikukuhkan.

Kongo dilanda 10 wabah Ebola sejak virus itu ditemukan di sana tahun 1976. Virus itu menular melalui kontak dengan cairan tubuh dan menyebabkan demam berdarah dengan muntah parah, diare dan perdarahan.

Tim kesehatan di Beni dilarang melakukan tugas lapangan yang penting, termasuk vaksinasi, melacak pembawa Ebola potensial, dan menindaklanjuti peringatan akan potensi kasus baru.

Di Butembo, petugas kesehatan tidak bisa melakukan vaksinasi atau melacak orang yang mungkin tertular penyakit itu - bagian penting pencegahan penularan.

Di daerah lain, perang melawan Ebola berlanjut, dan masyarakat setempat umumnya mendukung tim kesehatan. (ka)

Recommended

XS
SM
MD
LG