Tautan-tautan Akses

WHO Peringatkan Soal Ancaman Serangan Baru Ebola di Kongo Timur


Seorang pekerja kesehatan Kongo menyuntikkan vaksin Ebola kepada seorang perempuan yang memiliki kontak dengan penderita Ebola di desa Mangina, provinsi Kivu Utara, Republik Demokratik Kongo, 18 Agustus 2018. (Foto: dok).
Seorang pekerja kesehatan Kongo menyuntikkan vaksin Ebola kepada seorang perempuan yang memiliki kontak dengan penderita Ebola di desa Mangina, provinsi Kivu Utara, Republik Demokratik Kongo, 18 Agustus 2018. (Foto: dok).

Kepala urusan darurat di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa keamanan yang rawan, pembangkangan publik mengenai vaksinasi dan perebutan kekuasan politik dapat menciptakan suatu “badai yang sempurna” yang menyebabkan wabah terbaru Ebola di Kongo menyebar luas.

Dr. Peter Salama mengatakan respons terhadap pengobatan Ebola itu kini berada di “persimpangan penting” di provinsi North Kivu, di bagian timur Kongo, di mana Ebola dinyatakan sebagai wabah di sana hampir dua bulan silam. Para petugas kesehatan telah menghitung ada 150 orang yang dikukuhkan mengidap dan diduga mengidap Ebola, termasuk 100 lebih di antaranya yang meninggal.

Ia mengatakan kepada wartawan hari Selasa bahwa secara keseluruhan tren respons terhadap pengobatan Ebola itu positif. Tetapi kerawanan situasi keamanan dan kekerasan maut yang disebabkan oleh kelompok-kelompok milisi bersenjata, kekhawatiran masyarakat mengenai pilihan pengobatan dan para politisi yang membesar-besarkan kekhawatiran itu menjelang pemilu telah menimbulkan tantangan tersendiri.

Salama mengatakan, faktor-faktor semacam itu mungkin akan datang bersamaan dalam beberapa pekan hingga bulan mendatang untuk menciptakan suatu badai yang sempurna bagi wabah Ebola. [uh/ab]

XS
SM
MD
LG