Anggota DPR Amerika Rashida Tlaib telah mengubah keputusannya untuk melakukan perjalanan ke Tepi Barat, hanya beberapa jam setelah Kementerian Dalam Negeri Israel menyatakan akan mengizinkan Tlaib menengok neneknya atas “alasan kemanusiaan.”
Dalam cuitan Jumat pagi, Tlaib menulis, “Ini akan mengecewakan saya. Saya telah memutuskan bahwa mengunjungi nenek saya di bawah kondisi yang menekan ini bertentangan dengan semua yang saya yakini – perang melawan rasisme, penindasan dan ketidakadilan.”
Tlaib telah menulis surat kepada Menteri Dalam Negeri Israel Aryeh Deri hari Kamis (15/8), meminta izin masuk Israel untuk bertemu neneknya, seraya menyatakan itu mungkin kesempatan terakhir baginya untuk bertemu sang nenek. Dalam surat itu, Tlaib mengatakan ia akan “menghormati restriksi apapun dan tidak akan mendorong boikot terhadap Israel.”
Deri dalam cuitannya menulis ia telah menyetujui permintaah Tlaib untuk menunjukkan iktikad baik “tetapi ini hanya permintaan provokatif, bertujuan untuk menghancurkan Negara Israel. Tampaknya kebenciannya terhadap Israel mengalahkan cinta kepada neneknya.”
Israel, Kamis (15/8) menyatakan akan menolak kedatangan Tlaib dan seorang lagi anggota DPR, Ilhan Omar ke negara itu, sehingga memicu kontroversi baru dalam perdebatan mengenai dukungan Amerika bagi sekutunya di Timur Tengah itu. Omar tidak disebut-sebut dalam pengumuman terbaru Israel. Kedua anggota fraksi Demokrat itu adalah pengkritik keras Israel dan perlakuan terhadap warga Palestina. Mereka sedianya akan mengunjungi Israel dan beberapa kota di Tepi Barat. [uh/lt]